Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melangsungkan pembicaraan di Jenewa tentang bagaimana membuat Suriah menyerahkan senjata kimianya.
Kerry mengatakan sebelum hari pertama pembicaraan hari Kamis ia berharap diplomasi dapat menghindari perlunya serangan militer Amerika terhadap Suriah. Amerika mengatakan tentara Suriah menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil bulan lalu.
Kerry mengatakan meskipun Amerika dan Rusia tidak sepakat mengenai pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan gas beracun itu, tidak diragukan lagi bahwa warga sipil tewas, dan bahwa senjata kimia adalah ancaman dalam perang saudara di Suriah.
Suriah mengatakan setuju dengan rencana Rusia untuk menyerahkan seluruh senjata kimianya kepada PBB untuk dimusnahkan. Amerika akan menunda aksi militer.
Duta Besar Suriah untuk PBB mengatakan negara itu kini menjadi anggota penuh pakta global yang melarang senjata kimia. Suriah telah berjanji untuk bergabung dengan pakta itu sebagai bagian dari rencana tersebut.
Para pejabat PBB mengatakan telah menerima dokumen yang merinci niat Suriah untuk menandatangani pakta itu, tetapi mereka mengatakan ini hanyalah langkah pertama dari proses itu.
Kerry mengatakan sebelum hari pertama pembicaraan hari Kamis ia berharap diplomasi dapat menghindari perlunya serangan militer Amerika terhadap Suriah. Amerika mengatakan tentara Suriah menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil bulan lalu.
Kerry mengatakan meskipun Amerika dan Rusia tidak sepakat mengenai pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan gas beracun itu, tidak diragukan lagi bahwa warga sipil tewas, dan bahwa senjata kimia adalah ancaman dalam perang saudara di Suriah.
Suriah mengatakan setuju dengan rencana Rusia untuk menyerahkan seluruh senjata kimianya kepada PBB untuk dimusnahkan. Amerika akan menunda aksi militer.
Duta Besar Suriah untuk PBB mengatakan negara itu kini menjadi anggota penuh pakta global yang melarang senjata kimia. Suriah telah berjanji untuk bergabung dengan pakta itu sebagai bagian dari rencana tersebut.
Para pejabat PBB mengatakan telah menerima dokumen yang merinci niat Suriah untuk menandatangani pakta itu, tetapi mereka mengatakan ini hanyalah langkah pertama dari proses itu.
