Tautan-tautan Akses

Kepala Komisi HAM PBB Desak Gencatan Senjata di Suriah


Dewan HAM PBB melakukan pertemuan di Jenewa membahas bantuan kemanusiaan dan situasi di Suriah (28/2).
Dewan HAM PBB melakukan pertemuan di Jenewa membahas bantuan kemanusiaan dan situasi di Suriah (28/2).

Navi Pillay menyerukan gencatan senjata secepatnya di Suriah, sementara korban akibat gempuran pasukan Suriah di kubu pemberontak meningkat.

Kepala komisi hak asasi PBB Navi Pillay menyerukan gencatan senjata secepatnya di Suriah, sementara pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad membunuh puluhan orang lagi dalam serangan terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak.

Kelompok-kelompok hak asasi menyatakan pasukan pemerintah membunuh paling sedikit 41 warga sipil hari Selasa di Suriah, termasuk 20 orang dalam serangan di kota Helfaya, Suriah Tengah, di dekat kota Hama. Sumber-sumber oposisi di kota Homs yang terkepung mengatakan kepada Reuters bahwa tank-tank dari pasukan elit militer Divisi ke-Empat, yang dipimpin saudara Assad, Maher, telah dikerahkan ke jalan-jalan.

Di Jenewa, Navi Pillay mengatakan kepada Dewan Hak Asasi PBB bahwa masyarakat internasional harus mengambil tindakan untuk mencegah tentara Suriah melanjutkan serangan terhadap warga sipil. Duta besar Suriah untuk PBB di Jenewa melakukan aksi “walk out” dari pertemuan itu.

Para anggota dewan diperkirakan akan mengecam Suriah hari Selasa atas “ aksi brutalnya” menggunakan senjata berat di kawasan-kawasan penduduk dan para penentang. Kecaman itu adalah yang keempat kalinya terhadap Assad sejak pergolakan dimulai akhir Maret lalu.

PBB hari Selasa mengatakan “7.500 lebih” telah tewas di Suriah dalam penumpasan oleh pemerintah itu, meningkatkan jumlah kematian sebelumnya dengan 2.000 lebih.

Wakil Sekjen PBB untuk masalah politik Lynn Pascoe mengatakan Dewan Keamanan bahwa ‘laporan-laporan yang bisa dipercaya’ mengatakan jumlah kematian kini melampaui 100 warga sipil dalam sehari “termasuk banyak diantaranya perempuan dan anak-anak”. Pejabat Suriah berkeras pemerintah sedang memerangi “teroris” bersenjata yang didukung asing.

XS
SM
MD
LG