Kemarahan warga Turki memuncak pada hari Kamis (23/1) karena dugaan adanya unsur kelalaian dalam insiden kebakaran hotel resor ski mewah di bagian utara negara itu yang menewaskan 76 orang.
Saat keluarga yang berduka mulai memakamkan para korban yang meninggal, muncul pertanyaan terkait langkah-langkah penanganan kebakaran di Grand Kartal Hotel setinggi 12 lantai, yang terletak di puncak gunung di resor Kartalkaya.
Halaman depan media, termasuk surat kabar pro-pemerintah, dipenuhi dengan tuduhan kelalaian yang disebut sebagai penyebab banyaknya korban tewas.
Lebih 30 dari 51 korban luka masih dirawat di rumah sakit, termasuk satu orang dalam perawatan intensif.
“Tidak ada alasan untuk jumlah kematian yang begitu tinggi pada 2025,” kata Ozgur Ozel, pemimpin partai oposisi utama CHP, di luar fasad hotel yang menghitam tempat tim penyelamat menyisir reruntuhan pada Rabu.
Kebakaran itu terjadi pada puncak kunjungan di mana terdapat 238 tamu yang menginap pada liburan musim dingin bagi sekolah, yang dimulai pada Jumat (17/1).
Saat pemakaman di kota terdekat Bolu bagi delapan anggota keluarga yang sama yang meninggal dalam kebakaran itu, Presiden Recep Tayyip Ergodan terlihat menyeka air matanya, kepalanya tertunduk.
Sangat Mengganggu
“Ketika saya sampai di hotel, ada api di mana-mana dan kami dapat mendengar jeritan,” kata Cevdet Can, yang mengelola sekolah ski di dekatnya.
“Saya melihat satu orang melompat keluar jendela hingga tewas, katanya kepada kantor berita AFP, sambil mengatakan bahwa “melihat anak-anak terjebak adalah hal yang paling membuat dia sedih”.
Instruktur ski lain yang lolos dari hotel tanpa cedera mengatakan dia tidak dapat menyelamatkan murid-muridnya, yang termuda berusia enam tahun. “Saya kehilangan lima murid saya yang menginap di lantai 6 dan 7,” kata Necmi Kepcetutan yang berusia 58 tahun kepada AFP, seraya mengatakan bahwa seorang rekannya yang lain telah melompat hingga tewas.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 03.30 dini hari waktu setempat, memicu kepanikan di antara para tamu, banyak di antaranya yang mencoba memanjat keluar jendela, menggunakan seprai sebagai tali.
Beberapa orang jatuh hingga tewas, demikian laporan media.
Berbicara kepada media Turki, banyak korban selamat menceritakan kisah yang sama: bahwa tidak ada alarm yang memperingatkan mereka tentang kebakaran, tidak ada pintu darurat, atau cara aman bagi orang untuk keluar dari hotel.
Menteri Pariwisata Nuri Ersoy pada Selasa (21/1) mengatakan hotel itu telah lulus inspeksi tahun lalu dan memiliki dua tangga darurat, seraya mengatakan “tidak ada masalah terkait keselamatan kebakaran yang dilaporkan oleh pemadam kebakaran”.
Sejauh ini, sembilan orang telah ditangkap, di antaranya pemilik hotel, manajer umumnya, direkturnya, dan kepala teknisi listrik, kata sumber pemerintah kepada AFP.
Berada di salah satu resor ski termahal di Turki, hotel ini memiliki daftar tamu bergengsi yang mencakup para eksekutif, pengusaha, dan dokter terkenal, banyak di antaranya yang datang bersama anak-anak dan anggota keluarga mereka.
Hingga Rabu sore, lebih dari 20 korban belum teridentifikasi. [ns/em]
Forum