Tautan-tautan Akses

Kelompok Militan Sandera 450 Penumpang Kereta di Pakistan


Penumpang dari Pakistan melihat dari kereta Samjhauta Express saat tiba di Atari, India, Senin, 4 Maret 2019. (Foto: AP)
Penumpang dari Pakistan melihat dari kereta Samjhauta Express saat tiba di Atari, India, Senin, 4 Maret 2019. (Foto: AP)

Para militan melukai masinis saat mereka merebut kendali atas kereta di wilayah pegunungan terpencil di Provinsi Balochistan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

Militan bersenjata menyandera ratusan penumpang kereta, Selasa (11/3) dalam pengepungan yang masih berlangsung. Kelompok separatis yang diduga berada di balik meningkatnya kekerasan di Pakistan barat daya mengklaim bertanggung jawab atas insiden ini.

Para militan melukai masinis saat mereka merebut kendali atas kereta di wilayah pegunungan terpencil di Provinsi Balochistan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

"Lebih dari 450 penumpang di dalamnya disandera oleh orang-orang bersenjata," kata Muhammad Kashif, pejabat senior pemerintah untuk urusan perkeretaapian di Quetta, ibu kota provinsi tersebut, kepada AFP.

"Penumpangnya termasuk perempuan dan anak-anak," tambahnya.

Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengklaim serangan itu, mengatakan mereka berjuang untuk kemerdekaan dan menuduh pihak luar mengambil keuntungan dari kekayaan daerah mereka.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan orang-orang bersenjata mengebom rel kereta api sebelum menyerbu kereta.

"Militan dengan cepat menguasai kereta dan menyandera semua penumpang," kata pernyataan yang dirilis ke media.

Kelompok itu memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi berat jika ada upaya untuk menyelamatkan para sandera.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 13.00 di distrik pedesaan Sibi, dekat dengan stasiun kota tempat kereta itu seharusnya berhenti.

Polisi memeriksa gerbong kereta di lokasi kecelakaan kereta penumpang di Nawabshah, 6 Agustus 2023. (Foto: Ilustrasi/Courtesy)
Polisi memeriksa gerbong kereta di lokasi kecelakaan kereta penumpang di Nawabshah, 6 Agustus 2023. (Foto: Ilustrasi/Courtesy)

"Kereta penumpang Jaffar Express dihentikan oleh militan bersenjata," ujar seorang pejabat senior pemerintah di Sibi. Ia meminta namanya tidak disebutkan karena tidak memiliki wewenang untuk berbicara kepada media.

"Para penumpang disandera, dan masinisnya terluka."

Kereta itu berangkat dari Quetta menuju Peshawar di Khyber Pakhtunkhwa barat laut, menempuh perjalanan lebih dari 30 jam, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Seorang pejabat polisi senior dari daerah yang berbatasan dengan Sibi, yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan bahwa "kereta itu masih terjebak tepat di depan sebuah terowongan yang dikelilingi pegunungan."

Wilayah pegunungan itu menjadi tempat ideal bagi militan untuk bersembunyi dan merencanakan serangan.

Pasukan keamanan telah lama menghadapi pemberontakan di Balochistan, wilayah miskin yang menurut kelompok militan dieksploitasi oleh pihak luar. Mereka menuduh kekayaan sumber daya alam daerah itu dimanfaatkan tanpa memberikan manfaat yang adil bagi penduduk setempat.

Sejak Taliban berkuasa pada 2021, kekerasan di wilayah perbatasan barat dengan Afghanistan, dari utara hingga selatan, terus meningkat.

Pada 2024, lebih dari 1.600 orang tewas dalam serangan di Pakistan, menjadikannya tahun paling mematikan dalam hampir satu dekade, menurut Pusat Penelitian dan Studi Keamanan, sebuah lembaga analisis yang berbasis di Islamabad. [ah/es]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG