Kejaksaan federal Brussels mengatakan hari Senin (28/3) mereka telah mendakwa tiga orang dengan keterlibatasan dalam kelompok teroris. Mereka ditangkap setelah pemboman pekan lalu di ibukota Belgia yang menewaskan paling sedikit 35 orang, termasuk empat warga Amerika.
Pernyataan dari kantor kejaksaan mengatakan orang yang ke-4 telah ditahan, tetapi dibebaskan hari Minggu.
Pria-pria yang didakwa itu bernama Yassine A,. Mohamed B,. dan Aboubaker O. Tidak ada keterangan lebih jauh dikeluarkan, dan kejaksaan tidak dengan langsung mengatakan apakah para tersangka terlibat dalam serangan maut pekan lalu.
Hari Minggu, ketika polisi anti-huru-hara Belgia berbaris dalam formasi yang disertai oleh truk-truk penyemprot air, khalayak ramai di tangga bursa saham di Brussels menyambutnya dengan meriah. Para aktivis sayap-kanan yang disebut sebagian penduduk setempat “fascist" yang sebelumnya tiba di tempat peringatan yang tentram bagi orang-orang yang tewas dalam serangan terror itu, meneriakkan semboyan anti-imigrasi dan melakukan tanda hormat Nazi.
“Setiap kali ada sesuatu yang positif, mereka datang untuk merusaknya,” kata Monique Starck, ibu rumah tangga Belgia, yang buru-buru disuruh pergi ketika pertemuan di lapangan itu mulai kelihatan seperti kerusuhan.
Presiden Amerika Barack Obama mengucapkan turut berduka-cita hari Minggu melalui telepon kepada orang tua Justin dan Stephanie Shults, suami-isteri muda Amerika yang meninggal dalam serangan itu. Kemudian hari Minggu, Departemen Luar Negeri Amerika mengukuhkan meninggalnya, tanpa memberi nama, dua lagi warga Amerika yang tewas dalam serangan itu.
Sejak pemboman yang melukai kira-kira 300 orang itu, para pelayat telah mendatangi lapangan Brussels untuk mengutarakan solidaritas dengan para korban. [gp]