Sedikitnya 14 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dalam kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam (3/3). Data yang disampaikan Pusat Komando Pemadam Kebakaran Jakarta ini juga menyatakan sedikitnya 50 orang luka-luka, termasuk satu anak. Seluruh korban tewas langsung dirujuk ke RSCM dan RS Polri. Sementara korban luka-luka masih dirawat di beberapa rumah sakit di dekat lokasi kebakaran, antara lain RS Koja, RS Muliasari dan RS Pelabuhan.
Pantauan VOA di RS Koja, puluhan warga masih terus datang membawa anggota keluarga mereka yang luka-luka, baik dengan tandu, atau dipapah, menggunakan motor dan mobil. Sementara di lokasi kebakaran, puluhan mobil pemadam kebakaran berjuang keras memadamkan api yang berkobar sejak pukul 8 malam tadi.
Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dalam konperensi pers singkat di depan RS Koja, memastikan “pemerintah akan menanggung biaya pengobatan semua korban luka-luka.”
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam pernyataan pers tertulis yang diterima VOA beberapa saat lalu mengatakan fokus utama saat ini adalah “pemadaman dan evakuasi warga di sekitar lokasi.” Ia menggarisbawahi “Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak.”
Lebih jauh Nicke mengatakan Pertamina akan membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga dan fungsi terkait untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden malam ini. "Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," ujarnya.
Pertamina memastikan pasokan BBM tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung. Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalukan lewat laut ke TBBM Tanjung Priok.
Menteri BUMN Erick Thohir lewat Instagram menyampaikan duka cita dan menegaskan kesiapannya “mengawal proses penyelidikan insiden ini” ke depan. [iy/em]
Forum