Amerika terus dihantam pandemi COVID-19. Negara itu mencatat lebih dari lima juta kasus pada Minggu pagi dengan lebih dari 162 ribu kematian. Sejauh ini, angka-angka itu adalah yang tertinggi dibandingkan negara mana pun.
Tergerak untuk mengatasi situasi itu, Presiden Donald Trump hari Sabtu mengeluarkan keputusan tentang stimulus, memperpanjang paket bantuan untuk mengatasi imbas pandemi. Dalam konferensi pers di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, tempatnya berakhir pekan, Trump mengatakan, "Kami sudah memutuskan. Kami akan menyelamatkan pekerjaan dan memberi bantuan kepada pekerja Amerika."
Dengan angka pengangguran mencapai dua digit, banyak bisnis yang tutup akibat penerapan jarak fisik, dan penyebaran cepat virus corona, banyak orang Amerika mengandalkan bantuan yang disetujui sebelumnya oleh Kongres. Bantuan itu berakhir pada Juli.
Keputusan Trump itu diambil setelah pembicaraan antara fraksi Republik dan Demokrat di DPR menemui jalan buntu. Ketua DPR Nancy Pelosi kepada CNN menilai langkah Trump "sangat tidak konstitusional."
Ketua fraksi Demokrat yang minoritas di Senat Chuck Schumer, dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC, menolak langkah sepihak Trump itu dan menilainya, "Tidak bisa dijalankan, lemah dan terlalu sempit."
Tetapi dengan ekonomi yang terus kesulitan, fraksi Demokrat tampak gelisah mengajukan tuntutan hukum atas paket bantuan yang mereka anggap sangat tidak memadai.
Empat keputusan presiden yang ditandatangani hari Sabtu di New Jersey, antara lain, akan menangguhkan pajak gaji dan memberi tunjangan pengangguran sementara.
Demokrat menilai keputusan presiden melanggar kewenangan konstitusional Kongres atas anggaran federal. Tetapi Pelosi menolak ketika ditanya tentang kemungkinan tindakan hukum. Ia mengatakan, "apakah legal atau tidak, perlu waktu untuk mencari tahu."
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow membela langkah baru tersebut. "Mungkin kami akan mengadili mereka. Bagaimanapun, kami akan melanjutkan langkah kami," katanya.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin merilis pernyataan hari Minggu. Ia mengatakan, Trump "berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa pekerja dan bisnis Amerika tetap memiliki sumber daya yang mereka butuhkan sementara negara kita dibuka kembali dengan aman."
Saingan Trump dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden, Joe Biden, menulis di Twitter bahwa lima juta kasus virus corona adalah "angka yang mengejutkan dan menyedihkan.” Ia menambahkan, "Seharusnya tidak seburuk ini."
Tercatat sekitar 54.000 kasus baru setiap hari di Amerika. Walaupun sudah turun dari puncak penularan, lebih dari 70.000 pada bulan lalu, kasus penularan terus meningkat di hampir 20 negara bagian, dan kematian meningkat di sebagia besar negara-negara bagian itu.
Sebaliknya di Eropa, setidaknya untuk saat ini, penularan virus corona bisa diatasi. Secara keseluruhan, benua itu mencatat lebih dari 207 ribu kematian akibat virus tersebut, menurut hitungan Johns Hopkins University.
Di tempat lain, Selandia Baru hari Minggu menandai 100 hari tanpa penularan domestik virus corona, tetapi negara itu tetap berhati-hati mengingat negara-negara lain seperti Vietnam dan Australia, yang pernah mengendalikan virus itu, kini berjuang melawan kebangkitan virus tersebut.
Perdana Menteri Jacinda Ardern memperingatkan setiap orang harus tetap waspada. "Ya, 100 hari adalah periode yang signifikan tetapi sebenarnya tidak mengurangi risiko apa pun. Setiap hari, selama kita ada di dunia di mana pandemi ini berkembang, maka risiko tetap ada. Tetapi, ini adalah tonggak sejarah,” tukasnya. [ka/ii]