Presiden Donald Trump, Kamis (6/8), mengeluarkan perintah eksekutif yang mengharuskan pemerintah membeli “obat-obatan esensial” dari perusahaan Amerika Serikat dan tidak mengimpornya dari luar negeri.
“Amerika harus melindungi warganya, infrastruktur yang penting, kekuatan militer dan perekonomiannya untuk melawan perebakan penyakit menular, serta ancaman serangan kimia, biologis, radiologis dan nuklir,” kata Trump.
"Karena itu sangat penting kita mengurangi ketergantungan pada pabrik-pabrik di luar negeri untuk mendapat obat-obatan yang esensial, obat-obat penangkal dan lainnya guna memperkecil kemungkinan adanya kekurangan dan memperkuat industri kesehatan dalam negeri untuk menghadapi ancaman-ancaman itu," kata Trump lagi.
Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan, itu berarti pemerintah Amerika harus menyusun daftar obat-obatan yang esensial dan membelinya dari perusahaan dalam negeri dan bukan mengimpor dari negara lain, seperti China.
Navaro mengatakan pandemi virus corona ini menunjukkan bagaimana tergantungnya kita pada negara-negara asing untuk mendapatkan obat-obatan yang penting, atau peralatan medis seperti masker, sarung tangan dan ventilator.
Namun tidak semua perusahaan obat Amerika senang dengan perintah presiden Trump itu.
Kepala Perkumpulan Riset Farmasi dan Produsen Obat Amerika, Stephen Ubi, mengatakan dengan perintah eksekutif itu, Trump justru menciptakan lebih banyak hambatan bagi inovasi dan usaha untuk pengembangan vaksin guna melawan Covid-19.
“Memperkuat sektor manufakturing obat di Amerika adalah tujuan yang baik, tapi itu tidak bisa terjadi dalam waktu singkat, dan jangan merugikan usaha inovasi medis ataupun menghambat warga Amerika membeli obat yang mereka butuhkan," kata Ubi. [ii/pp]