Tautan-tautan Akses

Kasus Baru Virus Corona Berkurang, Afrika Selatan Longgarkan Restriksi


Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengunjungi fasilitas perawatan Covid-19 di NASREC Expo Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 April 2020. (Foto: AP)
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengunjungi fasilitas perawatan Covid-19 di NASREC Expo Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 April 2020. (Foto: AP)

Presiden Cyril Ramaphosa, Rabu (17/9) malam, mengumumkan bahwa Afrika Selatan akan mulai mengizinkan perjalanan keluar masuk negara itu mulai 1 Oktober di tengah-tengah penurunan substansial kasus virus corona di sana.

Para pengunjung yang datang dari negara-negara tanpa tingkat penularan tinggi akan diizinkan memasuki Afrika Selatan apabila memiliki bukti tes virus corona tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan mereka.

Dalam pidato yang ditayangkan televisi, Ramaphosa mengatakan para pengunjung tanpa tes Covid-19 yang valid akan dikarantina hingga diserahkannya tes virus corona yang dapat diterima.

Afrika Selatan memberlakukan restriksi terhadap pengunjung internasional pada akhir Maret lalu dalam upaya menanggulangi penyebaran virus corona yang kemudian berkembang di negara itu dengan jumlah kasus terbanyak di benua Afrika. Sejauh ini, Afrika Selatan telah mengukuhkan lebih dari 653 ribu kasus dan lebih dari 15 ribu kematian akibat virus itu.

Ramaphosa juga mengatakan karena berkurangnya kasus baru, tingkat ancaman virus itu akan diturunkan ke level terendah mulai hari Minggu (20/9).

Ramaphosa mengatakan, pemindahan ke Level 1 itu berarti sistem kesehatan memiliki kapasitas yang mencukupi dalam mengelola kebutuhan sekarang ini.

Ia juga mengumumkan ketentuan baru mengenai pertemuan publik, yakni maksimal 250 orang di tempat tertutup dan 500 orang di tempat terbuka.

Jam larangan keluar rumah yang baru di negara itu kini akan berlaku mulai tengah malam, tidak lagi pukul 10 malam, hingga pukul 4 pagi. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG