Kepala Kepolisian Daerah dan Gubernur Jawa Barat mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pelaksanaan libur Lebaran ditambah atau dimajukan, untuk mencegah penumpukan para pemudik di berbagai titik.
Kapolda Irjen Polisi Mochamad Iriawan dan Gubernur Ahmad Heryawan mengusulkan agar libur Lebaran tahun ini dipercepat atau ditambah sejak H-5 atau 23 Juli. Iriawan mengatakan, mempercepat dan menambah hari libur itu berkaitan dengan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas di jalur mudik.
Selama arus mudik, wilayah Jawa Barat menjadi langganan dilintasi kendaraan pemudik lewat jalur darat. Menurut Iriawan, jika pegawai baru mendapat libur pada H-2 Idul Fitri maka diperkirakan akan terjadi kepadatan dan penumpukan kendaraan di jalur mudik bagian utara atau Pantura, selatan, dan tengah.
Hal itu sangat mempengaruhi keamanan perjalanan dan kenyamanan para pemudik. Dengan rentang waktu libur yang cukup lama, pemudik memiliki pilihan hari, ujarnya.
“Sampai sekarang Pemerintah Pusat masih menetapkan (libur Lebaran mulai 26 Juli). Mudah-mudahan Pak Gubernur (Jabar) dengan jalurnya beliau langsung ke Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) untuk bisa memajukan arus mudik atau libur 23 Juli. Lumayan ada dua hari para pemudik bisa bergerak ke tempatnya masing-masing. Tahun kemarin (sejak) H-6," ujarnya.
Ahmad Heryawan mengatakan penambahan libur Lebaran tersebut memang sudah menjadi usulan dari para pimpinan daerah di Jawa Barat, di antaranya dari Panglima Kodam III Siliwangi dan Kepala Pengadilan Tinggi Jawa Barat. Untuk itu, Heryawan pun akan mengirim surat kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara atau Kemenpan, agar usulan tersebut disetujui oleh pemerintah pusat.
“Libur Lebaran ditambah ini usulan dari berbagai pihak karena tentu pemerintah Provinsi tidak punya hak untuk memperpanjang libur, tapi yang punya hak dan kewenangan adalah Pemerintah Pusat. Kita akan mengirim surat ke Pemerintah Pusat cq Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, supaya liburnya kemudian diperpanjang, jadi H-5 lah kira-kira. Ini akan sangat berpengaruh pada kepadatan jalan, jadi kemacetan akan lebih terurai," ujarnya.
Dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Polda Jawa Barat beserta Gubernur dan instansi lainnya untuk Operasi Ketupat Lodaya Idul Fitri 2014, Selasa kemarin, terungkap bahwa persiapan untuk pengamanan arus mudik Lebaran di Jawa Barat tahun ini sudah matang.
Untuk lebih memaksimalkan pengamanan, Polda Jabar akan memberlakukan strategi pagar betis di sepanjang jalur mudik, khususnya di kawasan Pantura. Setiap 200 atau 500 meter, akan ada satu orang polisi yang berjaga. Polda juga menerjunkan tim pengurai kemacetan.
Selama arus mudik dan balik Lebaran, diperkirakan jutaan pemudik akan melintasi wilayah Jawa Barat. Dalam Operasi Ketupat Lodaya yaitu operasi pengamanan Idul Fitri di Jawa Barat, Polda Jabar mengerahkan 20.944 personel. Keterlibatan unsur lainnya seperti TNI, Satpol PP, dan aparat lainnya berjumlah 32.722 personel.