Sebuah kapal perusak Angkatan Laut Amerika melancarkan operasi “Kebebasan Berlayar” pada hari Jumat (23/3) di Laut China Selatan, demikian dilaporkan kantor berita Reuters.
Berbicara dengan syarat anonim kepada kantor berita itu, para pejabat Amerika menyatakan kapal USS Mustin berada dalam jarak 12 mil laut dari Mischief Reef, pulau buatan yang dibangun China di Kepulauan Spratly, dan melakukan berbagai manuver.
Kementerian Luar Negeri maupun Pertahanan China tidak ada yang segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari hal ini.
Amerika mengkritik pembangunan pulau-pulau dan fasilitas militer oleh China di kawasan perairan itu, dan telah menyatakan khawatir tempat itu akan digunakan untuk membatasi kebebasan berlayar di perairan strategis tersebut.
China terlibat dalam sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya di Laut China Selatan.
Kegiatan pada hari Jumat (23/3), yang pertama sejak Januari lalu, berlangsung sehari setelah Presiden Amerika Donald Trump menandatangani memorandum yang akan menerapkan tarif hingga 60 miliar dolar terhadap produk-produk China, yang berlaku setelah periode konsultasi 30 hari sejak diterbitkannya daftar produk itu.
Baca juga: Pergantian Menlu Buat Diplomasi AS di Laut China Selatan Perlu Disusun Ulang
Militer Amerika telah lama bersikap bahwa kegiatannya di seluruh dunia, termasuk di wilayah yang diklaim sekutu-sekutunya, terpisah dari pertimbangan politik.
Sementara itu, surat kabar militer China, Jumat (23/3) menyatakan bahwa angkatan laut negara itu akan melakukan latihan tempur di Laut China Selatan, seraya menyebut langkah itu merupakan bagian dari latihan rutin tahunan. [uh]
