Sebuah kapal perang Rusia pada Minggu (13/8) melepaskan tembakan peringatan ke sebuah kapal kargo yang berlayar di Laut Hitam barat daya saat kapal itu bergerak ke utara. Aksi nekad Moskow yang dilakukan terhadap kapal dagang non-Ukraina tersebut merupakan tindakan pertama yang diambil Rusia sejak memutuskan hengkang dari kesepakatan biji-bijian pada bulan lalu. Kesepakatan itu sendiri dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal patroli Vasily Bykov telah menembakkan senjata otomatis ke kapal Sukru Okan yang berbendera Palau, setelah kapten kapal tidak menanggapi permintaan Moskow untuk berhenti guna menjalani pemeriksaan.
Rusia mengatakan kapal itu sedang menuju Pelabuhan Izmail di Ukraina. Data pengiriman oleh perusahaan Refinitiv menunjukkan kapal tersebut saat ini berada di dekat Pantai Bulgaria dan sedang menuju ke Pelabuhan Sulina di Rumania.
"Untuk menghentikan kapal secara paksa, tembakan peringatan dilakukan dari senjata otomatis," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian itu mengatakan pihak militer Rusia naik ke kapal tersebut dengan menggunakan helikopter Ka-29.
"Setelah petugas militer Rusia menyelesaikan inspeksinya di atas kapal, Sukru Okan (diizinkan) melanjutkan perjalanannya ke Pelabuhan Izmail," kata Kementerian Pertahanan.
Reuters tidak dapat segera menghubungi pihak kapal atau pemiliknya untuk memberikan komentar. Ukraina tidak segera mengomentari insiden tersebut.
Insiden penembakan yang menyasar kapal dagang tersebut akan meningkatkan kekhawatiran yang sudah akut di antara pemilik kapal, perusahaan asuransi, dan pedagang komoditas tentang potensi bahaya di Laut Hitam. Laut itu adalah rute utama yang digunakan oleh Ukraina dan Rusia untuk mengangkut produk pertanian mereka ke pasar.
Rusia dan Ukraina adalah dua produsen pertanian terbesar dunia, dan sekaligus pemain utama di pasar gandum, jelai, jagung, lobak, minyak lobak, biji bunga matahari, dan minyak bunga matahari. Rusia juga menguasai pasar pupuk.
Sejak Rusia meninggalkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, baik Moskow maupun Kyiv, mengeluarkan peringatan dan melakukan serangan yang menimbulkan kegelisahan di pasar komoditas, minyak, dan pengapalan global.
Rusia menyatakan bahwa mereka akan menganggap setiap kapal yang mendekati pelabuhan Ukraina sebagai kapal militer potensial, dan bendera-bendera negara mereka sebagai pihak yang berperang di pihak Ukraina. Rusia juga telah menyerang fasilitas gandum Ukraina di Sungai Donau (Danube).
Ukraina merespons dengan ancaman serupa terhadap kapal-kapal yang mendekati pelabuhan Rusia atau pelabuhan Ukraina yang dikuasai oleh Rusia. Ukraina juga menyerang sebuah kapal tanker minyak Rusia dan sebuah kapal perang di pangkalan Angkatan Laut Novorossiysk, yang berdekatan dengan pelabuhan utama gandum dan minyak.
Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan langkah-langkah Rusia tersebut sama dengan blokade nyata terhadap pelabuhan Ukraina yang dapat menghentikan pasokan gandum dan biji bunga matahari dari Ukraina ke pasar dunia.
Moskow menolak interpretasi itu dan mengatakan bahwa negara-negara Barat gagal menerapkan aturan pelonggaran kesepakatan yang setara terhadap ekspor makanan dan pupuk Rusia. [ah/pp]
Forum