Serangan pesawat tak berawak Rusia merusak pelabuhan Izmail di Sungai Danube di Ukraina selatan pada Rabu (2/8). Serangan itu memicu kebakaran dan merusak 44.000 ton gandum untuk dikirim ke Afrika, China dan Israel, kata pejabat Ukraina.
Tidak dilaporkan adanya korban luka dalam serangan di Izmail, dekat perbatasan dengan Rumania, yang merupakan jalur alternatif utama ke pelabuhan Laut Hitam yang telah diblokir oleh Rusia.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Bridget Brink mengatakan serangan terhadap infrastruktur pelabuhan di Ukraina selatan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan ketidakpedulian Rusia terhadap warga sipil Ukraina.
“Rusia tidak memiliki keinginan untuk perdamaian, tidak memikirkan keselamatan sipil, dan tidak menghargai orang-orang di seluruh dunia yang bergantung pada makanan dari Ukraina,” katanya dalam sebuah postingan di media sosial.
Semua serangan itu terjadi dalam dua minggu terakhir setelah Rusia menarik diri dari “Black Sea Grain Initiative” yang berusia hampir setahun, yang memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam dengan aman.
Baik Rusia maupun Turki mengukuhkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kesepakatan gandum Laut Hitam dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan melalui pembicaraan telepon pada Rabu (2/8). Erdogan menekankan pentingnya memulai kembali pengiriman gandum, sementara Putin mengatakan dia akan “kembali ke kesepakatan itu segera setelah Barat memenuhi kewajibannya.”
Pemimpin Rusia itu berpendapat bahwa sanksi Barat telah menghambat pengiriman gandum dan pupuk Rusia.
Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 23 drone buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia dari beberapa arah semalam hingga Rabu (2/8), termasuk beberapa yang menarget ibu kota Ukraina, Kyiv. [lt/em]
Forum