Para demonstran anti-pemerintah di Thailand saat ini memblokir jalan-jalan di berbagai provinsi, menimbulkan kecemasan bahwasanya krisis politik di negeri itu meluas ke luar ibukota Bangkok.
Para anggota kelompok Kaos Merah memasang halang-rintang di provinsi-provinsi sekitar Bangkok pada hari Minggu kemarin, guna memblokir pengiriman konvoi-konvoi pasukan keamanan ke ibukota Thailand tersebut. Sejumlah polisi dipaksa kembali ke lokasi dari mana mereka datang. Di provinsi Phitsanulok, Thailand Tengah, bentrokan-bentrokan pecah antara para demonstran dan polisi, yang berusaha menerobos halang-rintang tersebut.
Seorang ekonom Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Somphob Manarangsan, mengatakan bahwa konflik meluas bukan saja di luar Bangkok, tapi juga di dalam kota Bangkok sendiri. Demonstrasi dilakukan oleh lebih banyak kelompok, dan ini membuat pasukan keamanan akan lebih sulit mengontrol situasi.
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej berpidato Senin ini untuk pertama kalinya di depam umum sejak krisis politik pecah bulan lalu, tetapi ia tidak menyinggung langsung berlangsungnya protes-protes tersebut.
Dalam pidatonya, Adulyadej hanya menyebut anjurannya agar sekelompok hakim yang baru saja ditunjuk, memberi teladan kepada seluruh negeri dengan melaksanakan pekerjaan secara jujur dan teratur.
Di masa lalu, Raja Bhumibol telah turun tangan sewaktu terjadi kerusuhan politik, tetapi sejauh ini, menolak permohonan para demonstran Kaos Merah untuk bertemu. Paling sedikit 26 orang telah tewas dan lebih dari 1000 orang cedera sejak protes bermula.