Tautan-tautan Akses

Kanopi Basilika Santo Petrus di Vatikan Mulai Dipugar


Para pekerja memasang perancah pada kanopi perunggu setinggi 29 meter karya Giovan Lorenzo Bernini di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 21 Februari 2024. (Foto: AP/Andrew Medichini)
Para pekerja memasang perancah pada kanopi perunggu setinggi 29 meter karya Giovan Lorenzo Bernini di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 21 Februari 2024. (Foto: AP/Andrew Medichini)

Kanopi yang mengagumkan di Basilika Santo Petrus di Vatikan mulai diperbaiki sejak akhir bulan lalu. Kanopi atau baldachin dengan tinggi 29 meter itu terletak di atas altar utama.

Para pekerja mengangkat lembaran logam ke sisi kanopi. Mereka memasang perancah yang akan menutupi kanopi selama pemugaran berlangsung supaya semua perayaan liturgi bisa terus berlangsung, tanpa terganggu pekerjaan restorasi.

“Restorasi akan selesai pada akhir November 2024. Jadi, akan siap untuk kemegahan baru, untuk perayaan 200 tahun," kata Alberto Capitanucci dari Fabbrica of St. Peter’s, yang mengurusi pemeliharaan Basilika.

Struktur tersebut ditempatkan di atas altar utama Basilika untuk menjadi penutup makam Santo Petrus di bawahnya. Struktur itu dibangun pada 1620-an hingga 1630-an ketika Paus Urbanus VIII menugaskan arsitek barok Gian Lorenzo Bernini untuk membuat kanopi yang menutupi makam orang suci tersebut.

Paus Urbanus VIII adalah anggota keluarga Barberini, bangsawan Romawi. Tiga lebah dari lambang keluarga itu menonjol di hampir semua karya Bernini.

Perancah mengelilingi kanopi perunggu setinggi 95 kaki karya Giovan Lorenzo Bernini dari abad ke-17 di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 21 Februari 2024. (Foto: AP/Andrew Medichini)
Perancah mengelilingi kanopi perunggu setinggi 95 kaki karya Giovan Lorenzo Bernini dari abad ke-17 di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 21 Februari 2024. (Foto: AP/Andrew Medichini)

Baldachin dianggap sebagai salah satu karya seni paling rumit sepanjang masa. Bangunan itu menggunakan beberapa bahan sekaligus, ada marmer, perunggu, kayu, emas, dan besi. Pada akhirnya, pembuatan struktur itu melibatkan banyak seniman dan perajin lain, termasuk arsitek besar pada masa itu, Francesco Borromini.

Restorasi akan mengandalkan keahlian para pakar pelestarian Museum Vatikan. Setiap hari, sampai 12 pakar akan mengerjakan restorasi struktur tersebut. Apa yang mereka lakukan menandai karya komprehensif pertama dalam 250 tahun terhadap Baldachin, struktur yang tingginya setara gedung 10 lantai.

Kanopi tersebut ditopang empat kolom besar yang berbentuk spiral dan berhiaskan peri-peri berlapis emas dan ranting pohon zaitun. Ukiran tersebut terinspirasi oleh kolom marmer yang mengelilingi makam Santo Petrus di basilika kuno, yang terdapat di lokasi Gereja Santo Petrus sekarang, gereja terbesar di dunia.

Perancah yang dipasang di anopi perunggu setinggi 95 kaki karya Giovan Lorenzo Bernini di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 21 Februari 2024. (Foto: AP/Andrew Medichini)
Perancah yang dipasang di anopi perunggu setinggi 95 kaki karya Giovan Lorenzo Bernini di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 21 Februari 2024. (Foto: AP/Andrew Medichini)

Restorasi kanopi itu umumnya pembersihan secara sistematis dari debu dan kotoran yang menyelimuti struktur tersebut. Itu tidak mudah dilakukan mengingat di puncak masing-masing kolom seberat 9 ton tersebut bertengger patung peri bersayap. Bobot masing-masing peri itu 2,5 ton.

“Pembersihan adalah tujuan pertama kami. Sedangkan untuk logam, perunggu, dan emas, tentunya setelah dibersihkan, khusus untuk emas juga ada pemeriksaan daya rekat, kondisi emasnya, dan daun emasnya. Untuk materi dari batu, ada bagian-bagian yang saling tumpuk, bagian-bagian yang tidak sesuai yang harus dibuang, dan kemudian dibersihkan dan dipoles lagi seperti yang kami lakukan terhadap elemen batu lainnya," ujar Capitanucci.

Kanopi Basilika Santo Petrus di Vatikan Mulai Dipugar
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:11 0:00

Restorasi juga dilakukan untuk konservasi mengingat beberapa bagian kanopi tersebut mulai rusak. Selain itu, beberapa materi yang digunakan telah mengalami degradasi selama ratusan tahun akibat perubahan suhu dan kelembapan. Ini tidak terhindarkan karena 50.000 orang datang ke basilika itu setiap hari. Akibatnya, iklim mikro basilika tersebut berubah, kata Capitanucci.

Paus Fransiskus akan meresmikan perayaan 200 tahun dengan membuka Pintu Suci Basilika pada awal 2025.

Biaya restorasi tersebut diperkirakan sekitar $770ribu dan didanai sepenuhnya oleh Knights of Columbus, organisasi Katolik yang berbasis di Amerika Serikat. [ka/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG