Tautan-tautan Akses

WHO: Kanker Tidak Perlu Mematikan


Seorang pasien kanker dirawat di rumah sakit Shanghai, China (foto: ilustrasi). Menurut WHO, sekitar 70 persen kematian akibat kanker berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Seorang pasien kanker dirawat di rumah sakit Shanghai, China (foto: ilustrasi). Menurut WHO, sekitar 70 persen kematian akibat kanker berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Untuk memperingati Hari Kanker Sedunia 4 Februari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak penerapan gaya hidup sehat sebagai cara untuk menurunkan risiko kanker. WHO juga menekankan diagnosa dan pengobatan dini untuk kanker bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Banyak kemajuan telah dicapai dalam mendiagnosa dan mengobati kanker. Tapi, statistik mengenai penyakit ini tetap mengerikan. Kanker adalah penyebab kedua kematian di dunia, membunuh hampir sembilan juta orang dengan sekitar 14 juta diagnosa baru setiap tahunnya.

Penyebab paling umum kematian akibat kanker mencakup kanker paru-paru, hati, kolorektal, perut dan payudara. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan penggunaan tembakau adalah faktor risiko yang paling penting, disusul penggunaan alkohol, makanan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.

Pejabat teknis WHO untuk pengendalian kanker, Andre Ilbawi mengatakan sekitar 70 persen kematian akibat kanker berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah, sementara jumlah kasus di negara-negara ini meningkat cepat dan mengkhawatirkan.

Andre Ilbawi sepakat ini memprihatinkan tapi mengatakan tindakan sederhana bisa dilakukan untuk menangani masalah ini bahkan oleh negara-negara paling miskin sekalipun.

"Prioritas pertama dan terpenting adalah mendiagnosa kanker lebih awal. Ini adalah intervensi yang lebih penting daripada teknologi maju dan obat-obatan mahal yang bisa tidak tersedia di negara-negara berpenghasilan rendah. Mengidentifikasi kanker secara dini adalah cara yang paling efektif untuk mengobatinya dan dengan memberikan perawatan dasar pada populasi tersebut, kita sebenarnya bisa menyelamatkan sebagian besar pasien kanker bahkan dengan sumber daya minimal," ujar Ilbawi.

Ilbawi mengatakan tindakan penting yang bisa dilakukan negara-negara berkembang untuk meningkatkan penyembuhan penyakit kanker termasuk memperbesar kesadaran masyarakat akan penyakit ini, deteksi dini melalui diagnosa yang lebih baik oleh penyedia layanan kesehatan dan perawatan yang terjangkau.

WHO juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat. WHO mengatakan makan lebih banyak buah dan sayuran, olahraga teratur, tidak merokok dan minum alkohol dalam jumlah kecil bisa mengurangi kematian akibat kanker sampai sepertiganya. [my/al]

XS
SM
MD
LG