Seorang wartawan yang bekerja bagi stasiun televisi pemerintah Iran telah kembali ke Teheran setelah ditahan di Amerika Serikat.
Marzieh Hashemi, pembawa berita di Press TV, ditangkap pada 13 Januari sewaktu tiba di kota St Louis, Missouri, untuk mengunjungi keluarganya. Ia ditahan selama 10 hari.
Pihak berwenang Amerika menyatakan ia dibebaskan pekan lalu setelah menjadi saksi materi dalam suatu penyelidikan federal yang tidak diungkapkan kasusnya.
Pemerintah Amerika menolak mengungkapkan rincian kasus tersebut.
Hashemi disambut ratusan orang di Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran hari Rabu (30/1).
Hashemi mengatakan ia takut akan ditahan lagi dalam penerbangannya meninggalkan Amerika, dari Denver, menuju Frankfurt. Ia menambahkan, “Saya tidak merasa nyaman selama berada di wilayah udara Amerika.”
"Saya pikir mereka dapat mengubah rute pesawat dan mendaratkannya di Washington. Kedengarannya seperti film, tetapi saya menjalani film tersebut, jadi saya tahu apapun bisa terjadi,” lanjutnya.
Press TV melaporkan bahwa Hashemi diperlakukan dengan buruk sewaktu berada di dalam tahanan Amerika, karena hijabnya dilepas dan ia ditawari makanan yang tidak halal. [uh]