Tautan-tautan Akses

Jumlah Anak Kongo yang Meninggal akibat Ebola Meningkat


Petugas kesehatan memberikan suntikan vaksin ebola kepada seorang anak di Mangina, Kongo.
Petugas kesehatan memberikan suntikan vaksin ebola kepada seorang anak di Mangina, Kongo.

Anak-anak di wilayah timur Republik Demokratik Kongo meninggal akibat Ebola pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagian besar karena praktek sanitasi yang buruk di klinik yang dikelola oleh tabib tradisional, kata kementerian kesehatan hari Minggu (28/10).

Dampaknya pada anak-anak sangat terasa di kota Beni, yang telah menjadi episentrum baru wabah ini. Dari 120 kasus Ebola yang dikonfirmasi di Beni, sedikitnya 30 orang berusia di bawah 10 tahun, dan 27 di antaranya telah meninggal, menurut data kementerian kesehatan.

Banyak anak-anak yang terkena wabah malaria di dekat Beni diperkirakan mengidap Ebola di klinik yang dikelola oleh tabib tradisional yang juga merawat pasien Ebola, kata Jessica Ilunga, juru bicara kementerian kesehatan.

Laju kasus baru di Kongo timur telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan awal bulan ini bahwa wabah itu kemungkinan akan memburuk secara signifikan jika respons tidak ditingkatkan.

Kongo telah menderita 10 kali wabah Ebola sejak virus itu ditemukan di dekat Sungai Ebola pada tahun 1976. Wabah saat ini duduk pada peringkat ketiga dalam hal jumlah kasus yang dikonfirmasi. [as]

Recommended

XS
SM
MD
LG