Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa AS yakin “kita semakin dekat” menuju pembebasan para sandera dari Hamas.
Perkembangan itu muncul ketika pasukan Israel melancarkan serangan mereka terhadap Hamas di Gaza utara pada hari Senin (20/11), memerangi militan di sekitar sebuah rumah sakit, tempat ribuan pasien dan pengungsi berlindung selama beberapa minggu terakhir, di mana pejabat kesehatan mulai merencanakan kemungkinan evakuasi puluhan orang yang terluka.
Rumah sakit-rumah sakit di Gaza memainkan peran penting dalam pertarungan narasi mengenai jumlah korban warga sipil Palestina yang begitu banyak akibat perang tersebut, di mana ribuan di antaranya tewas atau terkubur di reruntuhan sejak konflik terakhir dimulai 7 Oktober lalu, usai Hamas menyerang Israel selatan.
Setelah serangan Hamas tersebut, para pemimpin Israel bersumpah akan memberantas Hamas, menghancurkan kemampuan mereka untuk memerintah Gaza dan menumbangkan infrastruktur para militan.
Israel mengklaim Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan bahwa mereka mengelola sebuah markas komando besar di dalam dan di bawah Rumah Sakit Al Shifa. Kritikus mengatakan, pengepungan dan pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel merupakan bentuk hukuman kolektif terhadap 2,3 juta warga Palestina di wilayah tersebut.
Israel menyebut sekitar 1.200 orang tewas terbunuh di pihak Israel, terutama warga sipil dalam serangan 7 Oktober, di mana Hamas menculik sekitar 240 orang sandera ke Gaza. Militer Israel mengatakan, sebanyak 66 tentara Israel tewas dalam serangan darat ke Gaza.
Hamas telah membebaskan empat sandera, Israel telah menyelamatkan satu sandera, dan jasad dua sandera ditemukan di dekat Shifa.
Israel, AS dan Qatar, yang menjadi perantara dengan Hamas, telah merundingkan pembebasan sandera selama berminggu-minggu. Kabinet perang Israel yang beranggotakan tiga orang akan bertemu dengan perwakilan keluarga para sandera pada Senin malam. [rd/lt]
Forum