Pejabat-pejabat Jepang telah setuju memulai kembali sebuah reaktor nuklir bagi tujuan komersil, untuk pertama kalinya sejak gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu.
Kementerian Energi Jepang Rabu sore diperkirakan akan mengeluarkan sebuah sertifikat keamanan yang memberi wewenang operasi, setelah gubernur perfektur Hokkaido mengumumkan pihaknya tidak menentang langkah tersebut.
Hanya 15 dari 54 reaktor nuklir di Jepang yang beroperasi secara normal, memaksa warga dan perusahaan-perusahaan untuk meminimalkan pendingin ruangan atau AC dan alat-alat elektronik lainnya dalam musim panas di Jepang.
Namun demikian keputusan terebut tidak akan serta merta mempengaruhi hasil elektrik selagi PLTN Hokkaido beroperasi dalam kapasitas penuh sewaktu “uji coba status” selama berbulan-bulan.