Tautan-tautan Akses

Jepang Ajukan Protes Soal Kapal-kapal China di Dekat Pulau-pulau yang Disengketakan


Sebuah kapal Garda Pantai China berlayar di dekat kapal Garda Pantai Jepang Kabira di lepas pantai Pulau Uotsuri, salah satu dari sekelompok pulau yang disengketakan yang disebut Kepulauan Senkaku, di Laut China Timur, 27 April 2024. (Kyodo via Reuters)
Sebuah kapal Garda Pantai China berlayar di dekat kapal Garda Pantai Jepang Kabira di lepas pantai Pulau Uotsuri, salah satu dari sekelompok pulau yang disengketakan yang disebut Kepulauan Senkaku, di Laut China Timur, 27 April 2024. (Kyodo via Reuters)

Tokyo mengajukan protes kepada Beijing pada Jumat (7/6) setelah empat kapal China yang diyakini bersenjata mendekati pulau-pulau sengketa yang dikuasai Jepang di Laut China Timur, kata juru bicara utama pemerintah.

Insiden itu adalah “pertama kalinya empat kapal (China) yang membawa meriam memasuki perairan teritorial Jepang” di sekitar Kepulauan Senkaku, kata Yoshimasa Hayashi kepada wartawan.

Pulau-pulau kecil tersebut juga diklaim oleh China, yang menyebutnya sebagai Pulau Diaoyu, dan sengketa wilayah telah menjadi masalah yang berkepanjangan antara kedua negara bertetangga tersebut.

Kapal dan perahu Penjaga Pantai Jepang, belakang dan kanan, berlayar di samping perahu nelayan aktivis Jepang, berbendera tengah, dekat gugusan pulau yang disengketakan yang disebut Diaoyu oleh China dan Senkaku oleh Jepang, 18 Agustus 2013. (Foto: AP )
Kapal dan perahu Penjaga Pantai Jepang, belakang dan kanan, berlayar di samping perahu nelayan aktivis Jepang, berbendera tengah, dekat gugusan pulau yang disengketakan yang disebut Diaoyu oleh China dan Senkaku oleh Jepang, 18 Agustus 2013. (Foto: AP )

Hubungan kedua negara memburuk pada 2012 ketika Tokyo "menasionalisasi" beberapa pulau terpencil itu, dan para pejabat Jepang secara teratur memprotes kehadiran garda pantai China dan kapal-kapal lain di perairan sekitarnya.

Pada Jumat pagi, empat kapal garda pantai China memasuki perairan teritorial yang dikuasai Tokyo dan hengkalng dua jam kemudian setelah berulang kali diperingatkan oleh Garda Pantai Jepang, kata Hayashi.

“Intrusi kapal garda pantai China ke wilayah perairan kami merupakan pelanggaran hukum internasional, jadi kami telah mengajukan protes keras melalui jalur diplomatik,” katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut “tidak dapat ditoleransi”.

Juru bicara garda pantai Jepang membenarkan bahwa ini adalah pertama kalinya semua kapal dalam kelompok yang memasuki perairan tersebut diyakini dilengkapi dengan senjata semacam itu.

Kapal-kapal China telah berulang kali terlihat di dekat pulau-pulau yang disengketakan itu sejak tahun 2012, namun "dalam kasus-kasus baru-baru ini, hanya satu dari empat kapal China dalam kelompok tersebut yang memiliki sesuatu yang tampak seperti meriam", kata juru bicara Takanori Fukuda kepada AFP.

Pada bulan Agustus 2016, sebanyak tujuh kapal China yang membawa sesuatu yang tampak seperti meriam transit di dekatnya, meskipun tidak di dalam wilayah perairan Jepang, menurut Fukuda.

Bulan lalu, Jepang mengatakan pihaknya telah melihat kapal-kapal China berlayar di dekat pulau-pulau yang disengketakan itu selama 158 hari berturut-turut. [ab/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG