Tautan-tautan Akses

Jaksa Federal AS Ungkap Penipuan Masuk Perguruan Tinggi Bernilai $25 Juta


William "Rick" Singer, pendiri "Edge College & Career Network", meninggalkan pengadilan federal di Boston, 12 Maret 2019. (AP Photo/Steven Senne)
William "Rick" Singer, pendiri "Edge College & Career Network", meninggalkan pengadilan federal di Boston, 12 Maret 2019. (AP Photo/Steven Senne)

Para jaksa penuntut Amerika telah mendakwa 50 orang dalam skema yang dirancang untuk membantu orang-orang kaya Amerika melakukan kecurangan untuk memasukkan anak-anak mereka ke universitas-universitas bergengsi.

Tim jaksa federal di Boston, Selasa (12/3) menuntut William “Rick” Singer karena menjalankan skema penipuan melalui badan amal palsu bernama "Edge College & Career Network". Mereka juga menuntut kliennya, termasuk aktris Felicity Huffman dan Lori Loughlin, dan para pelatih serta administrator perguruan tinggi yang menerima suap.

Seorang terdakwa utama dalam tuduhan skema penipuan itu, William Singer, mengaku bersalah di Pengadilan Federal Boston, Selasa (12/3) atas tuduhan melakukan konspirasi pemerasan, konspirasi pencucian uang, konspirasi menipu negara dan menghalangi keadilan.

Singer adalah tokoh utama dalam apa yang oleh tim jaksa federal disebut sebagai penipuan terbesar dalam penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi yang pernah ditemukan di Amerika Serikat.

Andrew Lelling, jaksa federal yang melakukan penuntutan dalam kasus penipuan yang tergolong langka ini di Amerika. Dalam jumpa pers hari Selasa (12/3), dia di antaranya mengatakan, “Kami telah mendakwa 50 orang di seluruh Amerika yang berpartisipasi dalam konspirasi ini, yang meliputi, pertama, menyontek pada ujian masuk perguruan tinggi, yakni ujian SAT dan ACT, dan kedua, mengatur penerimaan masuk ke perguruan tinggi elit dengan menyuap pelatih olah raga di universitas-universitas bersangkutan agar menerima mahasiswa tertentu dengan berpura-pura memenuhi syarat-syarat tertentu.”

Jaksa federal Andrew Lelling mengatakan sembilan pelatih di universitas-universitas elit seperti Yale di Connecticut dan Georgetown di Washington, D.C., dituduh menerima suap dengan memalsukan kredensial atletik yang sebenarnya tidak dimiliki oleh pelamar tertentu.

Jaksa Federal AS Ungkap Penipuan Masuk Perguruan Tinggi Bernilai $25 Juta
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:48 0:00

Tiga puluh tiga orang tua diminta untuk membayar sejumlah besar uang untuk menjamin penerimaan anak-anak mereka ke universitas-universitas bergengsi melalui penggunaan suap serta kredensial akademik dan atletik palsu. Di antara mereka adalah aktris Hollywood Felicity Huffman dan Lori Loughlin, aktris drama televisi yang populer di Amerika.

Jaksa federal Andrew Lelling menambahkan, “Para orang tua ini kelompok kaya dan terpandang. Mereka termasuk, misalnya, CEO perusahaan swasta dan publik, investor saham dan pengembang real estat yang sukses, dua aktris terkenal, seorang perancang busana terkenal dan seorang pemimpin firma hukum internasional. Berdasarkan tuduhan yang dibeberkan hari ini, mereka semua secara sadar berkonspirasi dengan Singer dan yang lainnya untuk membantu anak-anak mereka menyontek pada ujian SAT atau ACT dan/atau membeli tiket masuk untuk anak-anak mereka ke universitas-universitas elit dengan cara menipu.”

Agen Khusus FBI, Joseph Bonavolonta (kiri), dan Jaksa AS untuk Distrik Massachusetts, Andrew Lelling (kanan), memberikan keterangan kepada media, 12 Maret 2019.
Agen Khusus FBI, Joseph Bonavolonta (kiri), dan Jaksa AS untuk Distrik Massachusetts, Andrew Lelling (kanan), memberikan keterangan kepada media, 12 Maret 2019.

Para klien membayar Singer dalam jumlah antara 100 ribu dolar dan 6,5 juta dolar untuk menjamin penerimaan anak-anak mereka ke universitas elit. Secara total, ia menerima sekitar 25 juta dolar antara tahun 2011 dan 2018. Agen khusus polisi federal (FBI) Joe Bonavolonta memimpin operasi untuk mengungkapkan skema penipuan tersebut.

“Penyelidikan kami dimulai Mei lalu setelah kami menemukan bukti penipuan berskala besar dan luas ketika kami menyelidiki kasus lain yang tidak terkait dalam operasi penyamaran,” jelas Joe Bonavolonta dari kantor FBI Boston.

Aparat penegak hukum dan peradilan mengatakan tidak boleh ada perbedaan penerimaan masuk perguruan tinggi atau perlakuan hukum yang berbeda bagi orang kaya. [lt/uh]

XS
SM
MD
LG