Jaksa Agung Amerika yang baru Loretta Lynch, hari Selasa (5/5) bertemu dengan keluarga Freddie Gray, pria kulit hitam Amerika yang tewas bulan lalu dalam tahanan polisi di kota Baltimore.
Kematian Gray memicu kerusuhan selama sehari di salah satu lingkungan kulit hitam yang miskin di kota itu. Demonstran membakar toko-toko dan mobil-mobil untuk memprotes kekerasan dan kurangnya kesempatan kerja.
Lynch mengatakan Departemen Kehakiman akan “berupaya menemukan penyelesaian sebenarnya bagi Baltimore untuk memperbaiki kota tersebut. Itu adalah tujuan dan komitmen kami”.
Pengacara keluarga Gray, William Murphy mengatakan Lynch menyampaikan belasungkawanya atas kematian Gray, yang dikatakannya “mewakili banyak hal”.
Lynch juga bertemu dengan Kepala Polisi Baltimore Anthony Batts dan beberapa pejabat. Ia mengatakan kepada mereka bahwa polisi sering berjuang menghadapi pekerjaan yang sulit tapi harus mengijinkan demonstran berdemonstrasi secara damai dan membantu penduduk membersihkan serta membangun kembali kota itu.
Gray meninggal karena cedera punggung yang parah setelah apa yang dikatakan kantor jaksa Negara bagian penangkapan yang tidak adil.
Jaksa mengatakan kematian Gray adalah pembunuhan. Enam polisi-tiga diantaranya berkulit hitam telah dikenai tuduhan.