Tautan-tautan Akses

Israel Ultimatum UNRWA: Angkat Kaki dari Yerusalem Sebelum 30 Januari


Seorang perempuan Palestina berjalan melewati tembok rusak yang bertuliskan logo UNRWA di kamp pengungsi internal di Rafah, Jalur Gaza selatan, 28 Mei 2024. (Foto: AFP)
Seorang perempuan Palestina berjalan melewati tembok rusak yang bertuliskan logo UNRWA di kamp pengungsi internal di Rafah, Jalur Gaza selatan, 28 Mei 2024. (Foto: AFP)

Israel melayangkan kritik pedas terhadap badan tersebut sejak perang berkobar, termasuk menuding belasan dari 13.000 karyawan UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Jumat (24/1) bahwa Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA harus menghentikan operasinya dan menutup semua kantornya di Yerusalem paling lambat 30 Januari. Perintah itu sesuai dengan jadwal yang diatur dalam undang-undang Israel yang kontroversial.

Meskipun ada kekhawatiran internasional, anggota parlemen Israel telah mengesahkan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi di Israel dan Yerusalem Timur, wilayah yang dianeksasi Israel setelah Perang Enam Hari 1967.

Israel melayangkan kritik pedas terhadap badan tersebut sejak perang berkobar, termasuk menuding belasan dari 13.000 karyawan UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Duta Besar Danny Danon menyatakan, "UNRWA harus menghentikan operasinya di Yerusalem dan mengevakuasi semua kantornya di kota tersebut paling lambat 30 Januari 2025."

UNRWA dianggap sebagai tulang punggung operasi kemanusiaan bagi warga Palestina.

UNRWA menyediakan bantuan bagi sekitar enam juta pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Lebanon, Yordania, dan Suriah.

Meskipun Yerusalem Timur telah lama menjadi pusat administratif bagi badan tersebut, UNRWA juga mengelola sekolah dan klinik kesehatan di wilayah tersebut.

Israel juga telah mengesahkan undang-undang yang melarang kontak antara pejabat Israel dan UNRWA, meskipun parlemen Israel secara teknis belum melarang badan tersebut beroperasi di Gaza atau Tepi Barat.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, memperingatkan bahwa upaya untuk menghentikan operasi badan tersebut "dapat menggagalkan gencatan senjata Gaza, kembali menghancurkan harapan orang-orang yang telah menderita tanpa batas."

"Pekerjaan UNRWA harus tetap dilanjutkan di Gaza dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki," ujarnya di platform media sosial X pada Jumat malam. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG