Swedia tidak akan lagi mendanai badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina (UNRWA) dan sebagai gantinya akan memberikan bantuan ke Gaza melalui saluran lain, kata negara Nordik itu Jumat (20/12). Namun, jumlah bantuan akan ditingkatkan secara keseluruhan.
Israel, yang menyatakan akan melarang operasi UNRWA di negara tersebut mulai akhir Januari, menuduh badan tersebut terlibat dalam serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang yang sudah berlangsung selama 14 bulan di Gaza.
“Dukungan inti pemerintah terhadap UNRWA berakhir,” kata Kementerian Luar Negeri Swedia dalam sebuah pernyataan.
Menteri Bantuan Swedia Benjamin Dousa kepada stasiun televisi Swedia TV4 mengatakan keputusan Swedia tersebut merupakan respons terhadap larangan Israel, karena akan mempersulit penyaluran bantuan melalui badan tersebut.
Undang-undang Israel yang baru tidak secara langsung melarang operasi UNRWA di Tepi Barat dan Gaza, tetapi akan berdampak buruk pada kemampuan UNRWA untuk bekerja. Para pejabat tinggi PBB menggambarkan UNRWA sebagai tulang punggung respons bantuan Gaza.
Swedia berencana untuk meningkatkan keseluruhan bantuan kemanusiaannya ke Gaza tahun depan menjadi 800 juta kronor Swedia (sekitar Rp 1,14 triliun ) dari 451 juta kronor Swedia (sekitar Rp 648,23 miliar) yang dibelanjakan tahun ini, kata Kementerian Luar Negeri.
Bantuan akan mengalir melalui beberapa organisasi termasuk Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) PBB, Dana Anak-Anak PBB (United Nations Children Funds/UNICEF), Dana Kependudukan PBB (United Nations Population Fund/UNFPA) dan Komite Palang Merah Internasional (International Committee Of The Red Cross/ICRC), tambah kementerian itu.
Kedutaan Besar Palestina di Stockholm mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami menolak gagasan untuk mencari alternatif selain UNRWA, yang memiliki mandat khusus untuk memberikan layanan kepada pengungsi Palestina.” Populasi pengungsi bergantung pada layanan kesehatan, pendidikan, bantuan darurat dan bantuan kemanusiaan UNRWA, katanya.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan dukungannya kepada UNRWA pada bulan ini, menuntut agar Israel menghormati mandat badan tersebut dan "memungkinkan operasinya berjalan tanpa hambatan atau pembatasan".
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pada X: "Penghentian pendanaan UNRWA sekarang akan merusak investasi Swedia selama puluhan tahun dalam pembangunan manusia termasuk dengan menutup akses terhadap pendidikan bagi ratusan ribu anak perempuan dan laki-laki di seluruh wilayah."
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Sharren Haskel berterima kasih kepada Dousa atas pertemuan yang mereka adakan minggu ini dan atas keputusan Swedia untuk menghentikan dukungannya terhadap UNRWA.
“Ada alternatif yang layak dan berkelanjutan untuk bantuan kemanusiaan, dan saya menghargai kesediaan untuk mendengarkan dan mengadopsi pendekatan yang berbeda,” katanya.
PBB mengatakan sembilan staf UNRWA mungkin terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan telah dipecat. Seorang komandan Hamas di Lebanon - yang dibunuh oleh Israel - juga diketahui mempunyai pekerjaan di UNRWA. [ft/es]
Forum