Perdana Menteri Israel mengatakan, dia tidak akan membuat kejutan terhadap pemerintahan Presiden AS Donald Trump, sementara juga menyadari bahwa keberadaan presiden baru Amerika itu akan melapangkan jalan bagi kesempatan-kesempatan baru yang berarti.
PM Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan kuat dari mitra koalisinya yang berhaluan garis keras untuk meningkatkan kegiatan pemukiman, khususnya setelah pemerintahan AS yang baru berkuasa yang diduga akan lebih menerima kebijakan pemukiman Israel.
Pada hari Minggu (22/1), Netanyahu menunda pemungutan suara tentang usulan kontroversial untuk menganeksasi Ma’ale Adumim, tanah swasta milik Palestina di Tepi Barat, untuk digunakan sebagai permukiman Yahudi, yang sepertinya merupakan langkah koordinasi kebijakan terhadap Palestina serta penyesuaian dengan kebijakan pemerintahan lama Amerika.
Netanyahu mengatakan dalam pertemuan partai Likud Senin, ini bukan saat yang tepat untuk bertindak tanpa perhitungan, dan ia berniat menjalankan diplomasi yang bertanggung jawab dan teruji dengan pemerintahan baru.
Netanyahu dan Trump direncanakan bertemu di Washington bulan depan. [ps/jm]