Hari Minggu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault menyerukan pada pemimpin Israel dan Palestina untuk “kembali ke meja perundingan” untuk membahas solusi dua negara sebagai satu-satunya alternatif menuju perdamaian di Timur Tengah.
“Kedua pihak sangat berseberangan dan hubungan mereka dilandasi ketidakpercayaan — situasi yang sangat berbahaya. Semuanya sama-sama berisiko mengalami kekerasan baru. Tanggung jawab kita bersama adalah membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan,” ujar Menlu Perancis Jean-Marc Ayrault.
Dalam sebuah pesan yang kuat kepada Israel dan pemerintahan AS mendatang, Ayrault menggambarkan pembentukkan negara Palestina sebagai satu-satunya cara untuk menjamin perdamaian di kawasan itu.
“Tujuan pertama kami adalah untuk mengatakan, dengan kekuatan, bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya kemungkinan. Itu adalah satu-satunya yang menyediakan jawaban bagi aspirasi yang sah dan hak-hak bagi kedua pihak,” imbuh Jean-Marc Ayrault.
Bulan lalu, AS abstain dari sebuah pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang mengecam Isarel atas permukiman yang dibangunnya di wilayah Palestina.
Pada tahun-tahun sebelumnya, AS selalu memveto resolusi serupa.
Lebih dari 500.000 warga Israel tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat di permukiman-permukiman yang dianggap sebagian besar pemerintah di dunia sebagai ilegal. Pemerintahan Obama menyebutnya “tidak sah.” [vm/al]