Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuka sidang kabinet di Jerusalem dengan mengecam apa yang disebutnya sebagai pembantaian yang sedang terjadi Libya.
Netanyahu mengatakan jelas bagi siapa pun, pemimpin Libya Moammar Gaddafi membantai rakyatnya sendiri. Ia mengatakan dapat dibayangkan betapa besarnya pertumpahan darah yang terjadi apabila Gaddafi tidak meninggalkan program senjata nuklirnya tahun 2003, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Amerika dan Inggris untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap Libya.
Netanyahu menyetarakan program senjata nuklir Libya dengan program nuklir Iran, yang dipandang Israel sebagai ancaman nyata. Ia mengatakan pemerintah Iran juga membantai rakyatnya sendiri, tetapi tidak seperti Libya, ujarnya, Iran mengembangkan senjata nuklir.
Perdana Menteri Netanyahu mengatakan masyarakat internasional menyadari bahwa mereka punya tanggung jawab moral untuk bersikap tegas terhadap Libya. Ia mengatakan dunia harus menunjukkan sikap yang sama terhadap Iran, yang disebutnya sebagai kediktatoran yang zalim.
Iran mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai, tetapi Israel yakin Iran dapat membuat senjata nuklir dalam beberapa tahun lagi. Jadi, sementara perhatian dunia terpusat pada Libya, Netanyahu berusaha mengingatkan masyarakat internasional mengenai apa yang dipandang Israel sebagai ancaman regional yang jauh lebih berbahaya, dan mengingatkan bahwa Iran harus dihentikan sebelum terlambat