Tautan-tautan Akses

Israel Beri Lampu Hijau Dimulainya Vaksinasi Polio Massal di Gaza


Seorang pekerja membongkar kiriman vaksin polio yang dikirim ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Karm Abu Salem, juga dikenal sebagai Kerem Shalom, di depo milik Kementerian Kesehatan Gaza, 25 Agustus 2024. (Foto: Eyad Baba/AFP)
Seorang pekerja membongkar kiriman vaksin polio yang dikirim ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Karm Abu Salem, juga dikenal sebagai Kerem Shalom, di depo milik Kementerian Kesehatan Gaza, 25 Agustus 2024. (Foto: Eyad Baba/AFP)

Para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan Israel telah memberi lampu hijau kepada badan-badan PBB itu untuk mulai melakukan vaksinasi polio terhadap ratusan ribu anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Dr. Rik Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Wilayah Pendudukan Palestina mengatakan kampanye vaksinasi polio massal untuk mengimunisasi lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun terhadap penyakit yang melumpuhkan ini akan dimulai pada Minggu, 1 September.

Berbicara dari Deir al Balah di Gaza tengah, Peeperkorn mengatakan kepada wartawan di Jenewa, Jumat (30/8), bahwa Israel telah menyetujui serangkaian jeda kemanusiaan.

“Kami ingin menekankan bahwa tanpa jeda kemanusiaan, pelaksanaan kampanye (vaksinasi), yang sudah dilaksanakan dalam keadaan yang sangat kompleks dan menantang, tidak akan mungkin terjadi,” kata Peeperkorn.

“Jadi, kami menyambut baik komitmen awal terhadap jeda kemanusiaan khusus wilayah ini selama kampanye,” katanya.

Dia menambahkan “Kami menyerukan semua pihak untuk menghentikan perjuangan agar anak-anak dan keluarga dapat mengakses fasilitas kesehatan dengan aman dan bagi petugas penjangkauan masyarakat untuk memberikan vaksinasi polio kepada anak-anak yang tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan.”

Kampanye vaksinasi polio, yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, WHO, Dana Anak-Anak PBB (United Nations Children Fund/UNICEF), badan PBB untuk pengungsi Palestina (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA) dan mitra-mitranya, akan dibagi menjadi tiga fase, yang masing-masing berlangsung selama tiga hari. Imunisasi dimulai dari Gaza tengah, diikuti oleh Gaza selatan, dan terakhir Gaza utara.

Kampanye itu akan melibatkan dua dosis vaksin polio oral baru dan akan diberikan kepada anak-anak dalam dua putaran dengan selang waktu empat minggu. WHO mengatakan 1,26 juta dosis vaksin dan 500 pembawa vaksin telah dikirim ke Gaza, dan 400.000 dosis tambahan akan segera tiba di Gaza.

Abdul Rahman Abu Al-Jidyan, anak Palestina pertama yang terjangkit polio di Gaza dalam 25 tahun, sedang tidur ditemani kakaknya di kamp pengungsi di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza, Rabu, 28 Agustus 2024. (Foto: Ramadan Abed/Reuters)
Abdul Rahman Abu Al-Jidyan, anak Palestina pertama yang terjangkit polio di Gaza dalam 25 tahun, sedang tidur ditemani kakaknya di kamp pengungsi di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza, Rabu, 28 Agustus 2024. (Foto: Ramadan Abed/Reuters)

Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan kepada wartawan dalam pengarahan daring pada Jumat bahwa staf telah mempersiapkan upaya logistik yang sangat besar.

“Kami telah melatih lebih dari 2.100 pekerja dan petugas penjangkauan masyarakat untuk memberikan vaksinasi dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kampanye tersebut,” katanya.

Tedros mengatakan WHO menargetkan cakupan vaksinasi setidaknya 90 persen pada setiap putaran untuk menghentikan wabah polio dan mencegah penyebaran secara internasional.

Keputusan untuk memvaksinasi anak-anak di Gaza diambil hanya beberapa hari setelah seorang bayi berusia 10 bulan mengalami kelumpuhan sebagian akibat polio, kasus penyakit menular pertama di wilayah kantong Palestina tersebut dalam 25 tahun.

Polio terutama menyerang anak kecil dan menyebar melalui kontak dengan kotoran atau makanan atau air yang terkontaminasi. Para pejabat kesehatan sepakat bahwa kondisi yang penuh sesak dan tidak sehat di mana masyarakat Gaza terpaksa tinggal menciptakan lingkungan yang memicu virus polio berkembang biak.

Peeperkorn mengatakan bahwa setiap hari tim teknis akan menganalisis kampanye untuk melihat kemajuannya dan apakah perlu dilakukan penyesuaian.

Dia menjelaskan jika dalam tiga hari cakupan imunisasi masih terlalu rendah, pihaknya akan meminta tambahan waktu dan hal itu sudah disetujui oleh otoritas COGAT Israel yang mengoordinasikan kegiatan pemerintah di wilayah-wilayah Palestina. [ft/pp]

XS
SM
MD
LG