Tautan-tautan Akses

WHO: Israel Sepakati Jeda Kemanusiaan Setiap Hari Untuk Vaksinasi Massal Polio di Gaza 


Bayi Abdel-Rahman Abu El-Jedian, yang menderita polio, tampak tertidur di sebuah tenda di kamp di deir al-Balah, Gaza tengah, pada 27 Agustus 2024. (Foto: AP/Abdel Kareem Hana)
Bayi Abdel-Rahman Abu El-Jedian, yang menderita polio, tampak tertidur di sebuah tenda di kamp di deir al-Balah, Gaza tengah, pada 27 Agustus 2024. (Foto: AP/Abdel Kareem Hana)

Seorang pejabat senior Badan Kesehatan Dunia (WHO), Rik Peeperkorn, pada Kamis (29/8) mengatakan Israel telah menyepakati untuk melakukan serangkaian jeda kemanusiaan selama sembilan jam setiap harinya agar WHO dapat melakukan vaksinasi massal polio di Jalur Gaza. Kasus polio pertama ditemukan pada seorang bayi laki-laki berusia 11 bulan di wilayah tersebut pada awal bulan ini.

"Vaksinasi akan dimulai pada tanggal 1 September di wilayah pusat Jalur Gaza selama tiga hari," ujar Peeperkorn, perwikaln WHO untuk wilayah Palestina, kepada para wartawan dalam pengarahan melalui video dari Gaza. "Jeda kemanusiaan akan berlangsung selama vaksinasi selama tiga hari."

Ia mengatakan jeda kemanusiaan tersebut, yang akan berlangsung dari pukul enam pagi hingga tiga sore waktu setempat, telah disepakati dengan COGAT, badan Israel yang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Lebih dari 1,2 juta dosis vaksin polio telah dikirimkan ke Gaza, dan tambahan 400.000 vaksin lainnya sedang dalam perjalanan.

"Biasanya dalam waktu empat minggu, kita melakukan vaksinasi putaran kedua. Ketika kami memulai proses ini, kami harus menyelesaikannya. Jadi asumsinya, mitra kami – UNICEF – akan melakukan hal itu. Sekarang, kita membutuhkan jeda kemanusiaan ini, dan itu sudah sangat jelas. Sudah ada kesepakatan mengenai hal itu. Jadi, kami berharap semua pihak akan menaati hal itu,” tegas Peeperkorn.

Virus polio terdeteksi pada bulan lalu dalam sampel lingkungan di Gaza selatan dan tengah. Kasus yang dikonfirmasi pada seorang bayi – yang pertama di Gaza dalam 25 tahun terakhir – meningkatkan kekhawatiran akan wabah yang lebih besar.

"Israel akan bekerja sama dengan WHO dan sejumlah organisasi lainnya untuk mendukung kampanye dalam membawa vaksin menuju Gaza," ungkap Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon kepada wartawan pada Rabu (28/8).

WHO mengatakan tingkat vaksinasi di Gaza sebelum perang yang saat ini berlangsung sangat tinggi namun perang telah mengganggu program imunisasi rutin, termasuk polio.

Peeperkorn mengatakan setidaknya 90 persen anak-anak perlu divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak. Virus tersebut menyebar dari orang ke orang, melalui kotoran, dan juga melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Sistem perairan, sistem pembuangan serta sanitasi di Gaza telah hancur dalam perang yang telah berlangsung selama 10 bulan terakhir. Kondisi kehidupan di wilayah tersebut juga menjadi tidak layak. [em/jm/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG