Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Republik Islam itu dan saingannya di kawasan, Arab Saudi, bisa dan harus bekerja sama untuk menyelesaikan krisis kawasan.
Kepada wartawan hari Senin (5/12) dalam briefing mingguan, Bahram Ghasemi mengatakan, kesepakatan OPEC baru-baru ini untuk mengurangi produksi minyak dan pemilihan presiden Lebanon adalah contoh terbaru kerjasama Iran-Saudi.
Meskipun semula enggan, Teheran menandatangani kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi minyak guna menaikkan harga minyak yang merosot.
November lalu, parlemen Lebanon memilih Michel Aoun, sekutu Iran, sebagai presiden, setelah posisi tertinggi di negara itu kosong selama 29 bulan. Aoun menunjuk Saad Hariri, sekutu dekat Arab Saudi, sebagai perdana menteri.
Iran dan Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dan mendukung pihak yang berlawanan dalam perang di Suriah dan Yaman. [ka/jm]