Tautan-tautan Akses

Iran Tahan 2 Warga Eropa Saat Utusan Uni Eropa Berkunjung


Bendera Iran berkibar di depan gedung International Center dengan markas besar Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, di Wina, 24 Mei 2021. (Foto: AP)
Bendera Iran berkibar di depan gedung International Center dengan markas besar Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, di Wina, 24 Mei 2021. (Foto: AP)

Kementerian Intelijen Iran mengatakan, Rabu (11/5), pihaknya telah menahan dua warga negara Eropa.

Pengumuman itu dikeluarkan pada saat seorang utusan Uni Eropa sedang berkunjung ke Teheran untuk membicarakan perundingan nuklir yang terhenti antara Iran dan negara-negara berpengaruh di dunia.

Pengumuman yang bertepatan dengan kunjungan utusan Uni Eropa Enrique Mora itu juga muncul setelah sebelumnya Teheran mengancam akan mengeksekusi seorang peneliti Swedia keturunan Iran yang dipenjarakan sejak 2016, dan ketika seorang warga negara Iran lainnya menghadapi hukuman penjara seumur hidup di sana.

Kementerian Intelijen Iran tidak mengidentifikasi kewarganegaraan dua orang Eropa yang baru ditahan itu.

Pernyataan kementerian itu hanya menyebutkan bahwa keduanya adalah agen profesional yang disewa oleh aparat intelijen negara Eropa. Menurut kementerian itu, keduanya telah dipantau sejak kedatangan, dan bahwa semua kontak mereka dengan Dewan Liga Guru, sebuah organisasi terlarang, didokumentasikan.

Iran sudah sering dituding memanfaatkan penangkapannya sebagai alat tawar menawar dengan Barat. Teheran menyangkal hal itu, meskipun negosiasi seputar kesepakatan nuklir 2015 yang bersejarah pernah membuat sejumlah warga Amerika dibebaskan dalam pertukaran tahanan.

Kementerian Intelijen Iran menuding kedua warga Eropa itu berencana mengubah tuntutan rutin berbagai kelompok sosial dan profesional menjadi “kekacauan, kekacauan sosial dan ketidakstabilan”.

Sebagaimana banyak diberitakan, banyak protes terkait nasib guru digelar di Iran belakangan ini. Para guru itu umumnya menuntut kenaikan gaji.

Kunjungan Mora berlangsung saat pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir di Wina terhenti. Pembicaraan itu menjadi tidak jelas setelah Amerika Serikat menempatkan pasukan paramiliter Iran, Garda Revolusi, sebagai kelompok teror. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG