Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan, pihak berwenang Iran menyita dua kapal Inggris di Selat Hormuz hari Jumat (19/7), tindakan yang menandai meningkatnya ketegangan di perairan strategis, serta memicu pertikaian antara Iran dan negara-negara Barat.
Menteri LN Jeremy Hunt mengatakan, salah satu kapal yang disita itu berbendera Inggris dan yang lain berlayar di bawah bendera Liberia. Kantor berita semi-resmi Iran, Fars mencuit tak lama setelah pernyataan Hunt, bahwa kapal tanker kedua telah meninggalkan perairan teritorial Iran.
"Penangkapan itu tidak dapat diterima," kata Hunt ketika bersiap untuk menghadiri pertemuan darurat pemerintah Jumat malam. "Sangat penting bahwa kebebasan navigasi harus dijamin dan semua kapal dapat bergerak dengan aman dan bebas di wilayah itu."
Penangkapan kapal tanker Inggris itu menandai ketegangan yang paling signifikan antara Iran dan Barat sejak bulan Mei. Pada waktu itu, AS mengumumkan akan mengirim kapal induk dan pasukan tambahan ke Teluk Persia, mengutip ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.
Perselisihan yang sedang berlangsung itu membuat seluruh dunia gelisah, di tengah kekhawatiran bahwa kesalahpahaman atau salah langkah dari kedua pihak bisa menyebabkan perang.
Rincian insiden yang terjadi Jumat itu tetap kabur. Iran sebelumnya mengatakan, mereka menahan sebuah kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz, yang berada di mulut Teluk Persia, dan berfungsi sebagai jalan bagi seperlima ekspor minyak mentah di seluruh dunia.
“Kapal tanker Stena Impero dibawa ke pelabuhan Iran karena tidak mematuhi hukum dan peraturan maritim internasional," kata Pengawal Revolusi Iran. (ps/pp)