Dengan mengesampingkan krisis inflasi yang menggigit dan keraguan atas masa depan monarki, warga Inggris pada Rabu (1/6) mempersiapkan perayaan empat hari pemecahan rekor 70 tahun Ratu Elizabeth II bertakhta.
Platinum Jubilee (Yubileum Platinum) ini memberikan jeda singkat dari lonjakan harga paling besar sejak tahun 1970-an, dengan cerita-cerita yang muncul setiap hari dari orang-orang yang berjuang untuk menghidangkan makanan di atas meja dan membayar tagihan yang melonjak.
Dengan dua hari libur nasional mulai Kamis dan kemudian akhir pekan, pub, restoran, dan pengecer mengharapkan peningkatan penjualan, setelah masa sulit termasuk selama pandemi COVID.
“Kami berharap akan melihat taman-taman pub dipenuhi orang-orang yang bersulang untuk Yang Mulia Ratu dan menunjukkan dukungan mereka untuk dua lembaga besar Inggris,” kata British Beer and Pub Association.
Jumlah pub di Inggris kini ribuan lebih sedikit daripada ketika ratu naik takhta di tengah penjatahan pascaperang yang suram pada tahun 1952.
Kini, dukungan untuk monarki sendiri merupakan pertanyaan terbuka begitu ratu berusia 96 tahun yang semakin lemah itu turun takhta.
Dengan Pangeran Charles mengambil alih lebih banyak tugas ibunya untuk acara-acara kenegaraan, ada perasaan bahwa Platinum Jubilee yang pertama – dan mungkin yang terakhir –dalam sejarah Inggris ini menandai pergantian halaman.
Sebuah jajak pendapat untuk surat kabar The Sun minggu ini memberi ratu peringkat kepuasan 91,7 persen. Tetapi Charles hanya memperoleh 67,5 persen, di belakang putranya Pangeran William yang mendapat 87,4 persen.
Menjelang acara-acara Yubelium yang dimulai Kamis, ratu dilaporkan mengalami penerbangan dengan cuaca buruk ketika kembali ke London dari Balmoral, Skotlandia, di mana dia menghabiskan waktu sejenak untuk beristirahat.
Sementara itu di The Mall (lapangan luas), yang mengarah ke Istana Buckingham, para pendukung kerajaan dari jauh telah bertahan di bawah hujan deras untuk berkemah beberapa hari sebelumnya.
Perayaan dimulai dengan Trooping the Colour, parade militer yang secara resmi menandai ulang tahun raja atau ratu Inggris selama berabad-abad.
Sebuah atraksi terbang lintas akan mencakup penerbangan Spitfires, pesawat tempur ikonik yang membantu Inggris memenangi pertempuran dan menangkis Nazi Jerman pada tahun 1940.
Pertunjukan udara itu diharapkan dapat disaksikan oleh ratu dan para bangsawan senior dari balkon Istana Buckingham.
Nostalgia patriotik mengalirkan warna-warna merah, putih dan biru sepanjang empat hari perayaan, yang berpuncak pada pentas Ed Sheeran yang akan menyanyikan lagu kebangsaan “God Save the Queen’ di depan Istana Buckingham pada hari Minggu.
Peserta parade raksasa oleh publik melalui pusat kota London pada hari Minggu akan merupakan kenangan bagi siapa saja yang pernah mengalami budaya populer Inggris itu sejak 1952. [lt/uh]