Polisi Inggris hari Jumat (5/7) menanyai awak kapal supertanker Iran yang disita jam 4 pagi hari Kamis, di perairan dekat Gibraltar, dan kapal tersebut masih ditahan di dekat pantai timur Gibraltar.
Mahkamah Agung Gibraltar mengumumkan, pihaknya memperpanjang wewenang untuk menahan kapal itu selama 14 hari lagi, dengan "alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kapal itu melanggar sanksi-sanksi Uni Eropa terhadap Suriah."
Seorang juru bicara pemerintah Gibraltar mengatakan kepada VOA, perintah awal untuk menahan kapal itu hingga 72 jam dikeluarkan hanya beberapa jam, sehari sebelum 30 Marinir Kerajaan yang diterbangkan dari Inggris ikut memeriksa kapal tersebut.
Penyitaan kapal tanker Grace 1 yang panjangnya 1.000 meter itu terjadi ketika berhenti di Gibraltar untuk pemeriksaan militer yang dibantu oleh satelit, pengintaian di darat, dan pasukan khusus Inggris.
Menurut Kantor Luar Negeri Inggris, Grace 1 memuat minyak di Irak dan rencananya dikirimkan untuk kilang minyak Suriah, yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa.
Para pengamat mengatakan, rute kapal yang tidak biasa di sekitar Afrika dan melalui Selat Gibraltar itu menunjukkan bahwa nahkoda dan operator kapal ingin menghindari rute yang lebih pendek melalui Terusan Suez, di mana kapal itu akan lebih mudah menjadi sasaran inspeksi oleh Mesir. (ps/pp)