Lebih dari empat ribu orang mengunjungi “Pameran Ikan Hias Internasional Nusantara Aquatic” (2nd Indonesia Ornamental Fish & Aquatic Plant Show) yang diselenggarakan di Tangerang pada akhir pekan lalu.
Besarnya minat masyarakat, disertai dukungan pemerintah dan pihak swasta, pada jenis usaha ini membuat Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono yakin bahwa Indonesia siap merajai pasar ikan hias dunia. Untuk itu ia berniat mengundang seluruh provinsi untuk memamerkan koleksi ikan yang unik di tiap provinsi.
“Kita perlu angkat keunikan ikan-ikan Indonesia. Tiap daerah perlu memamerkan kekayaan perikanan yang ada, baik yang untuk dikonsumsi maupun ikan hias. Ikan kita ini sumber daya luar biasa,” ujar Agung Kuswandono.
Meskipun demikian, ia buru-buru menambahkan bahwa industri ini memerlukan keseriusan karena membutuhkan penanganan khusus, mulai dari penangkaran, pembudidayaan, perizinan, hingga transportasi.
Hal senada disapaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mengatakan telah mempelajari industri ikan hias dan siap membantu agar dunia melirik industri ikan hias Indonesia.
“KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan.red) siap membantu. Apa yang diperlukan. Budidaya perlu didorong agar tidak tergantung pasokan dari alam. Kita juga tidak boleh menggunakan cara-cara destruktif. Jangan gunakan bius, jangan gunakan racun. Kita pasok ikan hias dengan cara yang baik, bukan yang melanggar aturan. Pemerintah membuat aturan supaya bisnis ini berjangka panjang,” tegas Susi.
Agung Kuswandono dengan berseloroh mengatakan “kalau destruktif, nanti ditenggelamkan,” mengutip kata-kata yang sering diucapkan Susi Pudjiastuti terhadap mereka yang mengkritisi kebijakannya.
Pameran selama tiga hari itu juga diramaikan dengan kompetisi ikan hias, dimana ada delapan jenis ikan yang diperlombakan yaitu ikan koi, koki, louhan, arwana, betta, discus, guppy dan killifish. Ada pula kompetisi aquascape terbaik.
Susi Pudjiastuti yang baru kembali dari “Sail Sabang 2017” di Pulau Sabang, Aceh, ikut berkesempatan memilih ikan hias terbaik. “Bagus-bagus semua, tapi saya harus pilih satu. Jadi saya pilih yang warnanya merah putih karena mewakili Indonesia,” ujar Susi. “Ikan koi yang berwarna kuning dan merah-hitam seperti mewakili partai tertentu, jadi karena kita tidak memilih partai, kita pilih Indonesia saja,” tambahnya sambil tersenyum penuh makna. [em]