Anugrah Neo Energy Materials dari Indonesia dan Gotion Indonesia Materials dari China sepakat membangun pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) untuk memproduksi bahan yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik (EV), kata Kementerian Perindustrian, Rabu (13/9).
Pabrik HPAL itu akan dibangun di Pulau Sulawesi dengan kapasitas produksi 120.000 ton nikel dalam campuran endapan hidroksida per tahun seiring dengan upaya Indonesia meningkatkan investasi pada pengolahan nikel yang bernilai tambah tinggi, kata kementerian itu dalam pernyataannya.
Indonesia telah berhasil menarik investasi besar-besaran dalam pengolahan nikel dalam negeri setelah kebijakan larangan ekspor bijihnya, namun sebagian besar investasi sejauh ini ditujukan untuk produksi nickel pig iron (NPI), produk intermediet pembuatan baja dengan bahan baku bijih laterit.
Nilai ekspor nikel bisa meningkat 19 kali lipat jika diolah menjadi bahan baterai, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya.
“Oleh karena itu, pemerintah terus mendukung pertumbuhan industri dalam negeri khususnya di bidang hilirisasi sumber daya mineral dan pengembangan EV,” ujarnya mengacu pada kendaraan listrik.
Investasi yang dilakukan oleh Anugrah dan Gotion Indonesia, yang merupakan unit dari produsen baterai asal China, Gotion High-tech Co Ltd, akan mengikuti langkah investasi yang dilakukan oleh Mitra Murni Perkasa yang memulai pembangunan pabrik HPAL di Kalimantan Timur pada minggu ini untuk memproduksi 27.000 ton nickel matte per tahun. [ab/lt]
Forum