Seorang astronom independen mengatakan satelit Korea Utara yang baru diluncurkan kemungkinan rusak, dan diduga gagal memancarkan siaran frekuensi ultra-tinggi radio seperti diharapkan.
Dr. Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics kepada VOA Senin (17/12) mengatakan pengamat optik dari seluruh dunia menggunakan data orbit untuk memprediksi pergerakan satelit itu. Mereka juga mengukur kecerahan.
Dikatakan, dari beberapa laporan, salah satunya dari pensiunan astronom Afrika Selatan Greg Roberts, mengindikasikan satelit itu secara bergantian dalam selang 16 detik berubah dari semakin terang menjadi semakin redup. Bagi McDowell dan ilmuwan lain, itu berarti satelit tersebut jatuh di orbit.
Dr. Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics kepada VOA Senin (17/12) mengatakan pengamat optik dari seluruh dunia menggunakan data orbit untuk memprediksi pergerakan satelit itu. Mereka juga mengukur kecerahan.
Dikatakan, dari beberapa laporan, salah satunya dari pensiunan astronom Afrika Selatan Greg Roberts, mengindikasikan satelit itu secara bergantian dalam selang 16 detik berubah dari semakin terang menjadi semakin redup. Bagi McDowell dan ilmuwan lain, itu berarti satelit tersebut jatuh di orbit.