Tautan-tautan Akses

IEA: Misi Pemotongan Produksi Minyak OPEC ‘Berhasil’


Pemandangan pertemuan para menteri perminyakan di markas Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, di Wina, Austria, 25 Mei 2017.
Pemandangan pertemuan para menteri perminyakan di markas Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, di Wina, Austria, 25 Mei 2017.

OPEC dan para sekutunya tampak sudah mencapai misi utama menurunkan persediaan minyak hingga ke tingkat yang diinginkan, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, Jumat (13/4), seperti dilansir Reuters.

IEA, yang menyelaraskan kebijakan energi negara-negara industri, mengatakan persedian minyak global di negara-negara maju bisa turun ke rata-rata lima tahun paling cepat pada Mei.

“Bukan bagian kami untuk mengumumkan atas nama negara-negara yang menandatangani kesepakatan Wina bahwa ‘misi berhasil’. Namun jika proyeksi kami akurat, tampaknya seperti itu,” kata IEA dalam laporan bulanannya.

OPEC, yang bermarkas di Wina, bersama dengan Rusia dan produsen lainnya sejak Januari 2017 sudah mengurangi produksi minyak untuk mendorong harga minyak dunia. Bulan ini, harga minyak sudah melonjak di atas $70 per barel, hingga memberikan dorongan baru untuk produksi minyak shale AS.

Meski produksi minyak turun di negara anggota OPEC, Venezuela dan produksi masih menghadapi kendala di negara-negara, seperti Libya dan Angola, kelompok pengekspor minyak ini masi memproduksi di bawah target. Artinya, dunia masih harus menggunakan persediaan minyak untuk memenuhi permintaan yang kian meningkat.

Pada Kamis (12/4), OPEC mengatakan stok minyak di negara-negara maju dunia hanya 43 juta barel di atas rata-rata lima tahunan terakhir. IEA yang bermarkas di Paris memproyeksikan 30 juta barel pada akhir Februari.

Kesepakatan pembatasan produksi akan berlaku sampai akhir tahun. OPEC akan bertemu pada Juni untuk memutuskan langkah selanjutnya. Pimpinan OPEC de-facto, Arab Saudi, mengatakan ingin kesepakatan itu dilanjutkan hingga 2019.

Sekretaris-Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan kepada Reuters, Kamis, OPEC dan para sekutunya siap untuk memperpanjang kesepakatan hingga 2019, meski kelebihan pasokan minyak mentah dunia diperkirakan akan mereda pada September. [ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG