Tautan-tautan Akses

Arab Saudi akan Kurangi Lagi Stok Minyak


Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih menghadiri konferensi pers setelah pertemuan OPEC, di kantor pusat OPEC, di Wina, Austria, 30 November 2017.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih menghadiri konferensi pers setelah pertemuan OPEC, di kantor pusat OPEC, di Wina, Austria, 30 November 2017.

Arab Saudi akan mengurangi lebih banyak lagi produksi dan ekspor minyak mentah bulan depan, untuk mengurangi kelebihan stok yang membuat harga minyak turun. Rencana ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan dari Amerika Serikat, AFP melaporkan, Rabu (14/2).

Saudi Aramco akan memproduksi 100 ribu barel minyak per hari (bph) pada Maret, berkurang dari tingkat produksi Februari, sedangkan ekspor akan kurang dari 7 juta bph, kata Kementerian Energi Arab Saudi, seperti dilaporkan AFP, Rabu (14/2).

"Arab Saudi tetap fokus mengurangi kelebihan stok minyak," kata seorang juru bicara kementerian.

"Volatilitas pasar menjadi kekhawatiran bersama para produsen dan konsumen. Dan kerajaan berkomitmen untuk meredakan volatilitas ini dan mengurangi efek negatif."

Baca: Arab Saudi Desak Kerja Sama Produksi Minyak Berlanjut Setelah 2018

Arab Saudi, eksportir minyak mentah nomor satu di dunia, bulan lalu menyerukan untuk meneruskan kerja sama antara produsen OPEC dan non-OPEC hingga setelah 2018. Kerja sama untuk mengurangi produksi minyak telah terbukti berhasil menaikkan harga minyak.

Harga minyak dunia turun dari $110 per barel pada 2014, menjadi sekitar $30 pada awal 2016. Namun harga sudah berbalik naik mendekati $60.

Meski harga sudah merangkak naik, kekhawatiran mengenai banjir pasokan minyak tetap menghantui pasar karena kenaikan produksi minyak AS mengerem laju harga minyak, kata Badan Energi Internasional (IEA), mengatakan Selasa (13/2).

Baca: Produksi Minyak AS Meningkat dan Tampaknya Melampaui Saudi, Rusia

Produsen minyak shale, terutama di AS yang tidak ikut dalam perjanjian tersebut, menaikkan produksi mereka untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga minyak.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengungkapkan keyakinannya, Rabu, bahwa kerja sama antara OPEC dan non-OPEC akan menstabilkan pasar minyak. [fw/dw]

Recommended

XS
SM
MD
LG