Tautan-tautan Akses

HRW Tuduh Pihak Berwenang Somalia Siksa Anak-anak Terkait Al-Shabab


Al Shabab merekrut remaja dan anak-anak sebagai pejuangnya, dalam latihan di pinggiran Mogadishu (foto: ilustrasi).
Al Shabab merekrut remaja dan anak-anak sebagai pejuangnya, dalam latihan di pinggiran Mogadishu (foto: ilustrasi).

Human Rights Watch menuduh pihak berwenang Somalia menyiksa anak-anak yang diduga terkait dengan kelompok militan Al-Shabab.

Dalam sebuah laporan yang dirilis hari Rabu (21/2), kelompok HAM itu mengatakan anak-anak laki-laki ditahan secara ilegal dan kadang-kadang diadili di pengadilan militer.

Pemerintah federal Somalia sebelumnya berjanji menyerahkan anak-anak tersebut pada UNICEF untuk direhabilitasi. Tapi temuan itu mendapati tidak ada tanggapan yang konsisten dari otoritas nasional dan regional yang kadang-kadang melanggar undang-undang HAM internasional.

Pemerintah Somalia menangkap 36 anak-anak terkait Al-Shabab tanggal 18 Januari setelah perundingan selama seminggu dengan PBB dan pemerhati anak untuk membantu mereka. Tapi perundingan tersebut tidak banyak berhasil kata Laetitia Bader, peneliti senior kelompok HAM di Afrita dan penulis laporan itu.

"Perlakuan yang serampangan dan dari waktu ke waktu menyiksa oleh pemerintah membahayakan anak-anak itu, meningkatkan rasa takut dan ketidakpercayaan terhadap pasukan keamanan," kata Bader.

Laporan itu didasarkan pada wawancara dengan 80 anak yang terkait dengan kelompok militan itu, anak-anak laki-laki yang pernah ditahan, pengacara, pemerhati anak dan pejabat pemerintah.

Temuan itu juga didasarkan pada penelitian mengenai proses pengadilan militer dan kunjungan ke dua penjara. PBB sebelumnya mengatakan sejak tahun 2015, pihak berwenang Somalia telah menangkap ratusan anak laki-laki yang diduga terkait dengan Al-Shabab.

Kelompok terkait Al-Qaida itu berperang untuk mendirikan negara Islam di Somalia sejak 2006. [my/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG