Human Rights Watch (HRW) mengatakan beberapa ribu pengungsi etnik Kachin yang melarikan diri dari pertempuran di Burma kini menghadapi keadaan HAM serius di Tiongkok barat daya dan berisiko dipulangkan secara paksa ke kampung halaman mereka yang dilanda perang.
Organisasi itu mengatakan sampai 10.000 orang telah melarikan diri ke provinsi Yunan, Tiongkok, dari negara bagian Kachin, Burma, dimana pertempuran berat pecah tahun lalu antara tentara Burma dan pemberontak Kachin.
Phil Robertson, wakil direktur divisi Asia Human Rights Watch mengatakan para pengungsi itu sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Organisasi itu mengatakan pihak berwenang Tiongkok umumnya telah mentolerir ribuan pengungsi itu. Tetapi organisasi itu mengatakan para pejabat telah memulangkan kira-kira 300 pengungsi ke negara bagian Kachin sejak konflik itu pecah tahun lalu. Organisasi itu juga telah mendokumentasikan sejumlah kasus dimana para pejabat Tiongkok menolak untuk menerima para pengungsi di perbatasan.
Human Rights Watch menginginkan agar Tiongkok menyediakan perlindungan sementara dan memberikan badan-badan kemanusiaan akses yang tidak terbatas ke para pengungsi.
Organisasi itu mengatakan sampai 10.000 orang telah melarikan diri ke provinsi Yunan, Tiongkok, dari negara bagian Kachin, Burma, dimana pertempuran berat pecah tahun lalu antara tentara Burma dan pemberontak Kachin.
Phil Robertson, wakil direktur divisi Asia Human Rights Watch mengatakan para pengungsi itu sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Organisasi itu mengatakan pihak berwenang Tiongkok umumnya telah mentolerir ribuan pengungsi itu. Tetapi organisasi itu mengatakan para pejabat telah memulangkan kira-kira 300 pengungsi ke negara bagian Kachin sejak konflik itu pecah tahun lalu. Organisasi itu juga telah mendokumentasikan sejumlah kasus dimana para pejabat Tiongkok menolak untuk menerima para pengungsi di perbatasan.
Human Rights Watch menginginkan agar Tiongkok menyediakan perlindungan sementara dan memberikan badan-badan kemanusiaan akses yang tidak terbatas ke para pengungsi.