Organisasi HAM yang berbasis di Amerika itu mengeluarkan laporan yang panjang hari Selasa yang menunjukkan pelanggaran di negara bagian utara yang terpencil itu, dekat perbatasan dengan Tiongkok. Gencatan senjata 17 tahun berakhir ketika pertempuran terjadi lagi antara militer Burma dan pasukan pemberontak Kachin, bulan Juni lalu.
Human Rights Watch mengatakan pasukan militer Burma melakukan pembunuhan yang tidak syah terhadap penduduk desa Kachin, menyerang desa-desa Kachin dan menembaki kaum sipil, menghadapkan mereka pada penyiksaan dan kerja-paksa, wanita diperkosa, merekrut anak-anak semuda 14 tahun untuk menjadi tentara.
Sebanyak 75 ribu orang penduduk desa suku Kachin telah mengungsi sejak pertempuran pecah antara militer dan Tentara Kemerdekaan Kachin. Human Rights Watch mengatakan pemerintah Burma telah menghambat bantuan kemanusiaan mencapai kamp-kamp dimana orang-orang yang selamat telah berlindung dari pertempuran.
Badan bantuan dari PBB diberi akses Desember lalu, tetapi mereka tidak dapat berkunjung ke daerah-daerah dimana puluhan ribu orang pengungsi tinggal.