Pemimpin pemberontak Houthi di Yaman menyerukan penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perang yang dilakukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi, menyusul serangan udara yang menewaskan puluhan warga sipil bulan lalu. Houthi berperang melawan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Serangan itu menghantam sebuah bis yang membawa anak-anak di pasar yang ramai di Kota Dhahyan, disebelah utara Saada , wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman barat laut, 60 kilometer dari perbatasan Saudi pada 9 Agustus.
Setidaknya 51 orang, termasuk 40 anak, tewas, dan 79 lainnya, termasuk 56 anak cedera.
Dalam konferensi pers pada Senin (3/9), Abdelrahman al-Mukhtar, Menteri Urusan Hukum untuk pemerintah Houthi, mengatakan bahwa koalisi bertindak sebagai "hakim dan juri" dan "menganggap enteng" kematian akibat serangan udara itu dengan menyebutnya sebagai sebuah kesalahan. [my]