Tautan-tautan Akses

Hentikan Pertumbuhan ISIS di Afrika, AS Bentuk Koalisi Kedua


Kerusakan di Benghazi, Libya, menyusul bentrokan antara militer Libya dengan milisia Islamis. (Foto: Dok)
Kerusakan di Benghazi, Libya, menyusul bentrokan antara militer Libya dengan milisia Islamis. (Foto: Dok)

Pejabat-pejabat tinggi militer AS mengidentifikasi Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Spanyol sebagai mitra utama dalam perang melawan ISIS di Libya.

Pejabat-pejabat Amerika Serikat mendorong kelompok sekutu terpilih untuk memperluas pandangan mereka di luar Irak dan Suriah dalam upaya global menghancurkan kelompok teroris Negara Islam (ISIS).

Didorong oleh kekuatan ISIS yang berkembang di Libya serta serangan-serangan teror mematikan di Paris November lalu, pejabat-pejabat Amerika melihat perlunya pendekatan yang lebih luas dan lebih komprehensif.

Diskusi-diskusi menjadi lebih mendesak di saat intelijen menunjukkan peningkatan jumlah pejuang ISIS dan mereka sampai ke Libya dari seluruh Afrika Utara, bagian-bagian Afrika timur dan Sahel.

Libya sudah menjadi tempat yang menurut pejabat-pejabat intelijen Amerika merupakan afiliasi ISIS paling mematikan dengan sekitar 5.000 pejuang, terus berkembang dari kubu kelompok itu di kota Sirte. Senin lalu, diperkirakan 50 militan ISIS melancarkan serangan di Ben Guerdan, perbatasan Libya-Tunisia, menewaskan 55 orang.

Pejabat-pejabat tinggi militer AS mengidentifikasi Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Spanyol sebagai mitra utama dalam perang melawan ISIS di Libya.[ka/al]

XS
SM
MD
LG