Setelah harga minyak pada Senin (20/4) anjlok ke titik terendah dalam sejarah, Presiden Amerika Donald Trump menyatakan “ini saat yang sangat baik untuk membeli minyak.”
Trump menafikan sebagian besar konsekuensi akibat anjloknya harga minyak itu pada lapangan pekerjaan di sektor energi di Amerika dan konsekuensi geopolitik, di tengah pandemi virus corona.
“Masalahnya adalah di mana pun, di dunia, tidak ada orang yang mengendarai mobil saat ini," ujar Trump kepada para wartawan.
Presiden Trump berupaya menambah sebanyak 75 juta barel minyak ke Cadangan Strategis Minyak (Strategic Petroleum Reserve), dan mengatakan “jika kita bisa membelinya tanpa biaya, kita akan membeli semua yang ada.”
Trump juga mengatakan sedang berupaya menghentikan pengiriman minyak dari Arab Saudi. Ketika ditanya tentang harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei yang ditutup minus $37,63 per barel pada Senin (20/4) -- pertama kali harga WTI berada di angka negatif – Trump menyebut hal itu sebagai “sebagian besar tekanan keuangan."
Mereka yang telah menandatangani kontrak untuk Mei pada Selasa (21/4) harus mengatur sendiri pengiriman minyak mereka.
“Ini akan meningkat dan bisnis energi akan kuat,” prediksi Trump, yang mencatat bahwa jenis minyak mentah lainnya masih diperdagangkan di atas $25 per barel.
Trump dan anggota gugus tugas penanganan virus corona Gedung Putih pada Senin (20/4) membela pengujian medis virus corona yang baru dilakukan secara bertahap.
Menurut mereka ada banyak persediaan uji medis yang tersedia untuk semua negara bagian sehingga tahap pertama dimulainya kembali perekonomian, yang sempat ditutup untuk mencegah meluasnya penyebaran virus yang sangat menular itu.
“Kami melakukan yang maksimal, kami akan memperluasnya,” ujar Trump tentang rencana untuk menguji jutaan warga Amerika.
Sejauh ini sudah empat juta orang di Amerika yang telah diuji atau hanya 1 persen dari total penduduk.
Sejumlah gubernur tidak yakin dengan kapabilitas pengujian saat ini.
Gubernur negara bagian Maryland, yang berasal dari Partai Republik, Larry Hogan, mengatakan negara bagiannya telah membeli 500.000 alat uji dari Korea Selatan.
“Ia tidak perlu pergi ke Korea Selatan. Ia hanya perlu sedikit pengetahuan,” ujar Trump, dan menambahkan bahwa gubernur itu tidak memiliki informasi yang cukup tentang apa yang tersedia di Amerika.
“Saya tidak tahu apa yang dimaksud Presiden. Karena saya memiliki pemahaman yang cukup baik tentang apa yang sedang terjadi,” ujar Hogan, yang juga ketua Asosiasi Gubernur Nasional (National Governors Association/NGA), dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN, Senin (20/4) malam.
Hingga laporan ini disampaikan lebih dari 41.000 warga Amerika meninggal karena virus mematikan ini. [em/ft]