Kelompok-kelompok Palestina yang bersaing Hamas dan Fatah mengumumkan sebuah perjanjian untuk berbagi kekuasaan dan mengakhiri perpecahan di antara mereka, dan akan mengadakan lebih banyak pembicaraan sebelum menandatangani perjanjian final yang dimediasi Mesir bulan depan.
Kedua pihak mengeluarkan deklarasi bersama hari Sabtu menyusul pembicaraan yang berlangsung hingga larut malam antara pemimpin Hamas di pengasingan Khaled Mashaal dan pemimpin senior Fatah Azzam al-Ahmad di Damaskus, ibukota Suriah. Pernyataan itu mengatakan kedua pihak mencapai suatu pemahaman tentang sejumlah besar perbedaaan pendapat di antara mereka, namun hanya memberi sedikit rincian.
Pejabat Hamas Izzat Rashaq mengatakan, pertemuan berikut akan berlangsung pada minggu pertama bulan Oktober. Kedua kelompok itu akan menyusun rencana untuk menandatangani perjanjian itu di Kairo, sekaligus membuka jalan bagi pemilihan baru di Palestina. Sebelumnya, Hamas menolak usul Mesir itu.
Rekonsiliasi antara kedua faksi itu dinilai penting selama minggu pertama Oktober karena Presiden Palestina Mahmud Abbas memerlukan sikap yang bulat untuk mendukung pembicaraan yang baru dibuka kembali dengan Israel. Militan Hamas menolak berdamai dengan Israel dan mengancam akan menggagalkan pembicaraan itu dengan melakukan kekerasan.