Groundhog (sejenis binatang pengerat) legendaris AS, Punxsutawney Phil, gagal melihat bayangannya pada hari Jumat (2/2) sehingga musim semi tahun ini akan diperkirakan datang lebih awal – demikian kata pejabat setempat yang menjadikan hewan tersebut sebagai tradisi setiap tanggal 2 Februari.
Peringatan tahunan "Groundhog Day" (Hari Groundhog) mendatangkan ribuan orang yang bersuka ria ke kota Punxsutawney, Pennsylvania setiap tahunnya. Pejabat setempat, yang mengenakan topi tinggi dan jas panjang formal, berpura-pura mengeluarkan hewan pengerat terkenal itu dari liangnya untuk mendapatkan “ramalan cuaca”.
Acara ini diadakan sesaat setelah fajar, sekitar pukul 07:15 waktu setempat, namun perayaan itu dimulai sejak pukul 03:30 pagi dengan berbagai hiburan langsung dan kembang api.
Menurut situs penyelenggara, tradisi mencari ramalan cuaca dari seekor groundhog, hewan pengerat besar dan anggota keluarga tupai ini, dimulai di kota ini pada tahun 1886. Asal usulnya berasal dari perayaan Kristen dan pagan di Eropa.
Ritual pagan menandai titik tengah antara titik balik matahari musim dingin dan titik balik musim semi. Dalam tradisi Kristen, hari raya "Candlemas" adalah saat gereja membagikan lilin yang dibutuhkan selama sisa musim dingin dan ini berkembang menjadi prediksi berapa lama lagi musim dingin akan berlangsung.
Sejarawan mengatakan orang-orang Jerman memulai tradisi melibatkan hewan dalam proses prediksi, dengan menggunakan landak, hewan kecil berduri yang umum ditemukan di beberapa bagian Eropa. Pendatang Jerman yang berimigrasi ke Amerika Serikat bagian timur, di mana tidak ada landak, meneruskan tradisi tersebut dengan beralih ke groundhog.
Meskipun tradisi dan perayaan yang menyertainya telah teruji oleh waktu, groundhog belum memiliki rekam jejak yang baik dalam memprediksi cuaca musim dingin secara akurat. Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS melaporkan bahwa 'ramalan' Punxsutawney Phil (hanya) benar sekitar 40 persen selama 10 tahun terakhir. [es/pp]
Beberapa informasi untuk laporan ini diperoleh dari Associated Press.
