Google menghadapi situasi perundangan yang lebih keras karena pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan datang terlihat yakin akan membalikkan kebijakan-kebijakan pemerintahan Obama, yang seringkali menguntungkan raksasa internet dalam perseteruan perusahaan itu dengan para pesaingnya di bidang telekomunikasi dan kabel, menurut para analis.
Google memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat, dan para pegawainya menyumbang jauh lebih banyak untuk kandidat presiden dari Demokrat Hillary Clinton dibandingkan untuk kandidat Republik Trump.
Tanda yang paling konkret sejauh ini mengenai berubahnya perimbangan kebijakan teknologi di bawah Trump adalah bagaimana Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS hari Rabu (16/11) menghentikan tindakan mengenai langkah-langkah reformasi peraturan yang diperdebatkan yang ditolak oleh perusahaan seperti AT&T Inc dan CenturyLink Inc.
Selain itu, komisi tersebut juga sekarang diperkirakan akan menolak proposal Ketua FCC Tom Wheeler untuk membuka pasar senilai US$20 miliar untuk peralatan TV berbayar yang disewa, menurut para sumber. Hal itu akan memukul perusahaan-perusahaan TV kabel dan menciptakan peluang untuk perusahaan-perusahaan seperti Google dan Apple Inc.
Obama telah mendukung inisiatif tersebut, langkah yang menurut AT&T merupakan intervensi tidak pantas atas apa yang mereka sebut "proposal Google." [hd]