Dalam dua tahun terakhir Google telah membawa 14 perusahaan rintisan asal Indonesia ke Silicon Valley. Di pusat teknologi AS itu, mereka mendapatkan pelatihan pengembangan bisnis secara cuma-cuma, mendapat akses ke fasilitas teknologi Google dan dipasangkan dengan mentor.
Mereka juga mendapat suntikan dana sebesar 50.000 dolar. Sepulangnya dari Silicon Valley, mereka masih mendapatkan mentoring jarak jauh selama beberapa bulan.
Salah satu perusahaan rintisan yang telah mengikuti program Google Launchpad Accelerator tersebut pertengahan tahun ini adalah IDNMedia yang mengelola situs berita IDNTimes yang menarget kaum Milenial dan Generasi Z.
CEO dan Pemimpin Redaksinya Winston Utomo mengatakan kepada VOA program tersebut berdampak positif pada perusahaan yang baru berusia dua tahun ini.
“Banyak sekali manfaatnya, dimulai dari bagaimana mengembangkan teknologi, menerapkan sistem OKR (Objectives and Key Results) dalam tim, dan juga berpikir secara strategis agar perusahaan dapat lebih maju dan berkembang,” tutur Winston.
Salah satu upaya baru yang dilakukannya untuk mengembangkan perusahaan adalah dengan menambah sumber daya manusia.
“Untuk mendapatkan talent-talent yang passionate untuk memberikan dampak positif bagi generasi muda Indonesia,” tambah Winston.
Kini peluang untuk mengikuti program akselerator Google kembali terbuka bagi perusahaan rintisan Indonesia lain untuk kelas ketiga tahun depan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, kata Roy Glasberg, kepala program Launchpad Accelerator.
“Kriterianya masih sama, produknya terbukti dan digunakan banyak orang, memiliki tim yang solid dan berdedikasi, serta memiliki dampak sosial yang besar,” kata Roy.
Silicon Valley adalah pusat teknologi di AS dimana banyak perusahaan teknologi global dan perusahaan rintisan berkantor. Keunggulan Silicon Valley dilirik sejumlah negara lain termasuk Indonesia.
Awal tahun ini Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan itu untuk menemui beberapa CEO perusahaan teknologi global. Jokowi mempunyai cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara.
Misi tersebut turut didukung Google.
“Kami menyediakan layanan, kami ingin membuat Indonesia lebih sukses, lebih kuat, membangun ekosistem lebih baik, kami memainkan peranan dalam hal itu. Menurut saya arahnya sudah tepat, dengan melatih developer secara lokal, dan itu adalah misi besar yang diambil Presiden. Dan berinvestasi pada ekosistem lokal, membawa ilmu pengetahuan, dan membuat ekosistem lokal lebih kuat adalah pendekatan yang tepat,” imbuh Roy.
Selain Indonesia, program Google Launchpad Accelerator ini juga melibatkan perusahaan-perusahaan rintisan dari Brazil, India dan Meksiko. [vm]